“Yang menyedihkan, hanya satu atau dua siswa mulai melihat klip di TikTok di kelas, dan kemudian menjadi tren,” tambahnya.
Ia mengatakan siswanya terkadang menghilang, dan kemudian ia melihat mereka muncul di video TikTok, bersenjata dan berseragam seperti gerilyawan.
Di Cauca, anak-anak dan orang dewasa hidup berdampingan bersama Farc, yang sudah mengakar dengan kuat di wilayah itu sejak terbentuk pada 1964.
Kelompok yang diyakini memiliki 20.000 anggota itu, secara resmi telah didemobilisasi dan menandatangani perjanjian damai dengan pemerintah Kolombia pada 2016.
Namun, sejumlah faksi pecahan belum menurunkan senjata, dan beberapa unit bersenjata terkuat saat ini masih aktif di Cauca.
Faksi Farc yang ada saat ini telah berganung untuk membentuk kelompok Estado Mayor Central (EMC).
Otoritas memperkirakan EMC saat ini memiliki lebih dari 3.000 anggota.
Baca Juga: Korsel Pertimbangkan Pasok Senjata ke Ukraina, Putin: Kami Juga Berhak Persenjatai Pyongyang
Saat ini faksi tersebut masih beroperasi, dilaporkan membiayai diri mereka lewat perdagangan narkoba, dan mempertahankan kontrol atas wilayah pedesaan.
Pejabat setempat menegaskan kelompik tersebut terus menargetkan remaja untuk perekrutan.
Remaja yang direkrut oleh gerilyawan memang menjadi masalah akut di Kolombia, dan upaya tersebut kini dilakukan di media sosial semakin menyulitkan untuk dieliminasi.
Sumber : BBC Internasional
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.