Zelenskyy pun menegaskan Ukraina selalu menginginkan perdamaian.
Ia mengatakan kehadiran Rusia dalam perundingan akan menunjukkan keinginan untuk perdamaian.
“Rusia bisa memulai negosiasi (perdamaian) besok, jika mereka mau menarik semuanya (pasukan) dari wilayah kami,” tutur Zelenskyy.
Salah satu hasilnya adalah sejumlah negara berkomitmen terhadap integritas wilayah Ukraina.
Sebuah dokumen akhir diadopsi yang menyalahkan Rusia atas penderitaan dan kehancuran yang meluas akibat perang tersebut.
Namun, beberapa negara yang hadir termasuk Indonesia, tidak menandatanganinya.
Dokumen akhir itu menyerukan kontrol Ukraina akan dikembalikan di pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia, yang saat ini diduduki Rusia.
Baca Juga: Israel Serang Jemaah Salat Iduladha di Masjid Al-Aqsa, MUI: Bukti Islamofobia dan Musuh Kemanusiaan
Mereka juga menyebut bahwa invasi Rusia sebagai perang, label yang ditolak oleh Rusia.
Dokumen itu juga menyerukan pertukaran tahanan, dan dikembalikannya anak-anak yang diculik Rusia.
Sedangkan topik paling kontroversial, seperti status tanah di bawah pendudukan Rusia akan dibahas nanti.
Sumber : BBC Internasional
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.