Kompas TV internasional kompas dunia

Kerusuhan Berdarah di Kaledonia Baru karena Perubahan Konstitusi, Prancis Malah Salahkan Azerbaijan

Kompas.tv - 18 Mei 2024, 12:15 WIB
kerusuhan-berdarah-di-kaledonia-baru-karena-perubahan-konstitusi-prancis-malah-salahkan-azerbaijan
Demonstrasi di Kaledonia Baru sejak Senin (13/5/2024) berujung pada kerusuhan yang telah menewaskan lima orang. (Sumber: AP video shot by Oleg Cetinic)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Desy Afrianti

Demonstrasi pun berbuntut kerusuhan dan dilaporkan lima orang tewas dan ratusan lainnya cedera karena kerusuhan tersebut.

Buntut dari kerusuhan tersebut membuat Prancis menuduh Azerbaijan mendukung para demonstran.

Dikutip dari Al-Jazeera, tuduhan Prancis itu muncul setelah bendera Azerbaijan terlihat di samping simbol Kanak saat demonstrasi.

Menteri Luar Negeri Prancis Gerald Darmanin mengatakan, Azerbaijan, bersama China dan Rusia telah mengganggu di Kaledonia Baru.

“Saya menyesalkan beberapa pemimpin pro-kemerdekaan Kaledonia telah membuat kesepakatan dengan Azerbaijan,” tutur Darmanin.

“Meski ada usaha untuk menganggu, Prancis adalah negara berdaulat di wilayahnya, dan itu lebih baik,” katanya.

Azerbaijan pun langsung meresponsnya dengan membantah tuduhan Prancis.

“Kami menolak disebut adanya hubungan antara pemimpin pejuang kemerdekaan Kaledonia dan Azerbaijan,” kata Menteri Luar Negeri Azerbaijan Ayhan Hajizadeh.

Azerbaijan sendiri sebelum mengkritik Prancis atas kolonialismenya di wilayah di luar negaranya.

Hubungan Prancis dan Azerbaijan sendiri saat ini semakin panas dan kian memburuk.

Baca Juga: Hamas Bereaksi Usai Disalahkan Mahmoud Abbas atas Serangan Israel ke Gaza, Ini Jawabannya

Hal itu disebabkan karena dukungan Prancis terhadap Armenia atas konflik terkait wilayah Nagorno-Karabakh, yang diperebutkan Azerbaijan dan Armenia.

Prancis sendiri saat ini mengumumkan bahwa Kaledonia Baru dalam keadaan darurat.

Mereka pun telah mengirimkan tentara Prancis untuk melindungi bandara dan pelabuhan serta membebaskan pasukan polisi yang ditahan.



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x