Baca Juga: Israel Ketar-ketir Mahkamah Internasional Akan Perintahkan Penghentian Serangan ke Rafah
Netanyahu pada Rabu juga mengatakan bahwa tidak mungkin untuk mempersiapkan visi pasca-perang untuk Gaza sampai militer Israel mengalahkan Hamas.
Dia tampaknya menanggapi kritik yang mengatakan dia membiarkan Hamas berkumpul kembali dan menyia-nyiakan keuntungan militer Israel di Jalur Gaza dengan tidak membuat rencana untuk wilayah tersebut, begitu perang berakhir.
Netanyahu menghadapi kritik makin keras, baik di dalam negeri maupun dari Amerika Serikat, sekutu utama Israel, atas visi pascaperang untuk Gaza.
Baca Juga: 76 Tahun Nakba: Amnesty Serukan Hak Kembali Pengungsi Palestina ke Daerah Pendudukan
Dalam beberapa wawancara minggu ini, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan pihaknya belum melihat rencana Israel mengenai tata kelola dan pembangunan kembali Gaza. Dia mengatakan AS ingin melihat rencana tersebut.
"Selama Hamas tetap utuh, pembicaraan tentang 'hari esok' akan tetap hanya menjadi pembicaraan, tanpa makna," kata Netanyahu.
Dia mengatakan Israel akan mempertahankan kendali keamanan tanpa batas atas Jalur Gaza, di mana sekitar 2,3 juta warga Palestina terkurung akibat blokade Israel yang diberlakukan sejak 2007.
AS mengatakan tidak akan menerima jika Israel kembali menduduki Jalur Gaza.
Netanyahu dan pemerintah ekstrem kanan Israel menolak peran Otoritas Palestina di Gaza, dan mengatakan mereka tidak akan pernah memperbolehkan negara Palestina merdeka dan berdaulat.
Sumber : Anadolu
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.