TEL AVIV, KOMPAS.TV – Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu kelabui keluarga sandera Israel saat melakukan pembicaraan dengan mereka.
Netanyahu mengatakan kepada keluarga sandera Israel bahwa pengasingan pemimpin Hamas akan menjadi hasil dari perang di Gaza.
Namun, ia tak mengatakan bahwa Israel telah melakukan serangan yang menewaskan pemimpin Hamas Saleh Al-Arouri di Beirut, Lebanon.
Baca Juga: Kotak Hitam Pesawat Penjaga Pantai Jepang yang Tabrakan Ditemukan, Milik JAL Masih Tanda Tanya
Hal tersebut diyakini akan berdampak pada usaha pembebasan sandera Israel, karena negosiasi diyakini akan semakin sulit karena Hamas tentu tak akan begitu saja menerimanya.
Dikutip dari The Times of Israel, Rabu (3/1/2024) saat menemui Netanyahu para keluarga sandera Israel tak memegang ponsel mereeka sehingga tak mengetahui kabatr tersebut.
Akibatnya, dampak dari serangan tersebut terhadap nasib sandera Israel tak dibicarakan.
Pada pertemuan di Kementerian Pertahanan Israel di Tel Aviv, Netanyahu dilaporkan menegaskan pentingnya mengembalikan para sendera.
Ia mengeklaim bahwa pembicaraan terkait pembebasan sandera Israel tengah dilakukan.
Netanyahu mengatakan kepada mereka bahwa Hamas melonggarkan ultimatunnya.
Namun, menurut bocoran dari pertemuan tersebut, salah satu kerabat sandera mengungkapkan bahwa menurut informasi mereka perundingan telah dihentikan.
“Kami tak menyerah kepada siapa pun. Dengan kami, taka da kategori. Kami akan mengembalikan semuanya hidup-hidup, dan kami melawan musuh yang kejam,” kata Netanyahu.
Ia juga menambahkan tekanan militer ke Gaza, akan membantu proses pembebasan sandera.
Ia mengatakan adanya pembicaraan tentang kemungkinan pengasingan para pemimpin Hamas, termasuk Yahya Sinwar dan kepada Brigade Al-Qassam Muhammad Deif.
Ia melanjutkan bahwa Israel saat ini sedang mempertimbangkan kepada public rencana untuk mencapai kesepakatan.
Baca Juga: Israel-AS jadi Sasaran Amarah Iran atas Serangan Bom yang Tewaskan 95 Orang: Rubah Sudah Tercium
Israel sebelumnya mengatakan para pemimpin Hamas sebagai “Orang Mati Berjalan” mengikuti pembataian Hamas.
Namun, hingga saat ini mereka belum juga mampu menjangkau pemimpin senior Hamas di Gaza, yang dipercaya bersembunyi di jaringan sistem terowongan kota tertutup itu.
Para sandera Israel juga dilaporkan ditahan di jaringan terowongan tersebut.
Sumber : The Times of Israel
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.