Misteri Warga Korea Utara Alami Peningkatan Rambut Rontok dan Kebotakan, Penyebabnya Mengerikan

SEOUL, KOMPAS.TV - Warga Korea Utara mengalami fenomena misterius dengan meningkatnya orang yang mengalami rambut rontok atau kebotakan.

Hal tersebut terungkap berdasarkan laporan dari beberapa pakar Korea Selatan.

Dikutip dari New York Post, Minggu (26/11/2023), para ahli itu berbicara dengan Radio Free Asia (RFA), membahas bagaimana fenomena itu tampaknya berasal dari sejumlah sumber.

Itu termasuk infeksi yang menyebabkan kerontokan rambut atau penggunaan sabun dan deterjen yang mengandung bahan kimia yang keras.

Baca Juga: Joe Biden Sama seperti Hamas Ingin Perpanjang Gencatan Senjata, Bagaimana Netanyahu?

Choi Jeong-hoon, seorang dokter dari Korea Utara yang melarikan diri ke Korea Selatan dan kini menjabat sebagai peneliti senior di Institut Penelitian Kebijakan Publik di Universitas Korea, Seoul, menjelaskan bahwa tak mudah bagi warga Korea Utara untuk menemukan produk kimia yang ringan.

“Warga biasa tak mampu untuk khawatir akan alami kerontokan rambut,” katanya menjelaskan kepada RFA.

Choi menambahkan bahwa biaya perawaan rabut untuk rakyat Kim Jong-un itu terlalu mahal, dan lebih sering terbukti tak efektif.

Perawatannya itu sejalan dengan perawatan farmasi dan kosmetik, yang keduanya juga dapat membantu mempercepat kerontokan rambut.

Bahan-bahan yang sering digunakan diyakini memiliki efek menguntungkan pada rambut atau kulit.

Namun, kenyataannya tak memiliki verifikasi keampuhannya karena tak jelasnya peraturan di negara itu.

Kepala DPRKHealth.org Ahn Kyung-soo menulis, bahwa banyak pengobatan yang lebih mirip dengan obat-obatan oriental yang merupakan tonik topikal berdasarkan tanaman obat yang cenderung memiliki efek minimal.

DPRKHealth.org merupakan sebuah blog yang membahas masalah kesehatan di negara tertutup tersebut.

Menurut Ahn, perawatan yang dimaksud antara lain mencelupkan sikat rambut berbentuk jarum ke dalam botol kaca lalu mengoleskannya ke kulit kepala untuk merangsangnya.

Pakar lainnya berpendapat bahwa topi militer juga dapat merusak rambut karena kurangnya ventilasi yang baik, menyebabkan penumpukan bakteri dan pori-pori tersumbat yang dapat menyebabkan penipisan rambut.

Semua pria Korea Utara yang berbadan sehat biasanya diwajibkan untuk melakoni wajib militer selama 10 tahun.

Baca Juga: Gencatan Senjata di Gaza Masuki Hari Terakhir, Gencarnya Negosiasi Perpanjangan Bikin Ketar-Ketir

Kerontokan rambut sendiri bukan hanya masalah Korea Utara, karena Korea Selatan juga mengalaminya secara tiba-tiba dan meluas dalam beberapa tahun terakhir.

Hal ini terbukti menjadi masalah yang turut berperan dalam pemilihan presiden Korea Selatan tahun lalu.

Salah satu kandidat presiden, Lee Jae-myung meraih banyak dukungan setelah memberikan janji pemerintah Korea Selatan harus membayar warganya yang alami kerontokan rambut.

Sayang, ia kalah dalam pemilihan Presiden dari Yoon Suk-yeol.