Pihak Kemenlu Palestina mengungkapkan, militer Israel mengaktifkan “Protokol Hannibal” karena acara itu, yang akhirnya membuat polisi dan militer Israel membunuhi mereka.
“Oleh sebab itu, kementerian meyakini bahwa pengungkapkan penyelidikan ini menimbulkan keraguan terhadap laporan Israel mengenai penghancuran dan pembunuhan yang terjadi di wilayah tersebut,” tambahnya.
Netanyahu pun mengamuk mendengar pernyataan Pemerintahan Abbas yang membantah Hamas melakukan pembantaian.
“Hari ini, Otoritas Palestina di Ramallah mengatakan sesuatu yang tak masuk akal. Mereka membantah Hamas melakukan pembantaian mengerikan di festival alam dekat Gaza,” katanya.
“Mereka justru menuduh Israel melakukan pembantaian itu. Ini adalah kebalikan dari kebenaran,” tambah Netanyahu.
Ia pun menambahkan, Abbas yang di masa lalu membantah adanya holocaust, kini membantah adanya pembantaian Hamas dan itu tak bisa diterima.
Baca Juga: Rumah Sakit Indonesia Diserang Israel, Ini Permintaan MER-C kepada PBB dan Presiden Jokowi
Kepolisian Israel dalam penyelidikan tersebut juga mengungkapkan, Hamas sebenarnya tidak dengan sengaja menargetkan festival musik tersebut dalam serangan mereka.
Hamas disebut melakukan serangan ke festival itu karena kebetulan melihatnya, karena sasaran mereka sebenarnya desa-desa lain di dekat sana.
Penyerbuan Hamas tersebut akhirnya berujung pada serangan balik Israel ke Gaza.
Meski berdalih ingin menghancurkan Hamas, namun warga Palestina di Gaza yang menjadi korban, dan dilaporkan telah melewati angka 13.000 korban tewas.
Sumber : Ynet News
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.