Hal itu untuk menjadikan El Chapo sebagai kambing hitam.
"Mengapa pemerintah Meksiko butuh kambing hitam? Karena mereka terima suap dari para pemimpin kartel. Termasuk presiden dan mantan presiden Meksiko," kata Jeffrey saat mencoba meyakinkan dewan juri.
Bukan cerita asing bila para bandar narkoba di Meksiko menyuap aparat hingga presiden di sana. Dalam tayangan Netflix serial El Chapo yang sudah tayang sejak 2017 silam, diperlihatkan bagaimana pemerintah mau bekerjasama bahkan menerima aliran dana para bandar tanpa sungkan.
Salah satu yang ditampilkan adalah sosok aparat bernama Conrado Sol, yang punya hubungan dekat dengan El Chapo. Ambisinya bukan saja menjadi aparat penguasa wilayah tapi juga presiden.
"Karir politik saya ditentukan oleh gembong narkoba," katanya kepada pacarnya.
Baca Juga: Ekstradisi Anak El Chapo ke AS Ditunda, Imbas Perang Kartel Sinaloa yang Tewaskan 29 Orang
Dia mau diperintah oleh El Chapo untuk menghabisi para lawan bisnis sang bandar. Setiap dia berhasil melumpuhkan gembong narkoba yang merupakan lawan dari El Chapo, dia akan mengadakan jumpa pers sehingga citranya sangat bagus di mata publik.
Dia menbangun citra seolah-olah aparat yang berhasil menjaga keamanan dan menjaga ketertiban.
Melalui Conrado pula, El Chapo menjalin deal dengan DEA (Badan Narkotika Amerika Serikat) yang membuatnya cukup aman sebagai penguasa narkoba di Mexico dan seluruh dunia.
Namun sepandai-pandai El Chapo berkelit dari jerat hukum, akhirnya tertangkap juga pada 2016 dan kemudian diekstradisi ke Amerika Serikat setahun kemudian. Dia didakwa antara lain, penjualan narkoba dan pencucian uang dan divonis penjara seumur hidup.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.