GAZA, KOMPAS.TV - Serangan kejutan Hamas yang memasuki wilayah Israel di Gaza selain meluncurkan rudal sempat menjadi misteri.
Timbul pertanyaan bagaimana Hamas bisa masuk ke dalam wilayah Israel, yang terkenal memiliki keamanan perbatasan yang canggih pada Sabtu (7/10/2023).
Jawaban misteri itu diyakini adalah banyak sekali terowongan di bawah Gaza yang dikenal sebagai jalur yang digunakan untuk menyelundupkan barang dari Mesir, seperti dilaporkan CNN, Minggu (15/10/2023).
Terowongan itu juga beberapa kali digunakan untuk melakukan serangan ke Israel.
Baca Juga: Biden Ternyata Sebut Pendudukan Gaza oleh Israel Kesalahan Besar, tapi Hamas Harus Dihancurkan
Namun, ternyata terdapat jaringan bawah tanah kedua yang oleh Pasukan Pertahanan Israel (IDF) disebut sebagai “Metro Gaza”.
Metro Gaza merupakan labirin terowongan yang luas, beberapa kilometer di bawah tanah.
Terowongan itu digunakan untuk mengangkut orang dan barang, menyimpan roket dan amunisi, serta menampung pusat komando dan kendali Hamas.
Semua itu jauh dari pengawasan pesawat dan drone pengintai IDF.
Pada 2021, Hamas mengeklaim membangun terowongan sepanjang 500km di bawah Gaza, meski angka tersebut tidak jelas apakah akurat atau tidak.
Jika benar, maka terowongan bawah tanah Hamas itu berukuran kurang dari setengah panjang sistem kereta bawah tanah New York.
“Ini adalah jaringan terowongan yang sangat rumit, sangat besar di wilayah yang agak kecil,” ujar profesor dari Universitas Reichman Israel, Daphne Richemond-Barak, yang juga pakar perang bawah tanah.
Tidak jelas berapa besar biaya yang diperlukan untuk jaringan terowongan ini bagi Hamas.
Angka tersebut mungkin signifikan, baik dari segi tenaga kerja maupun modal.
Gaza telah berada di bawah blokade darat, laut dan udara oleh Israel sejak tahun 2007, dan diblokade darat oleh Mesir.
Sehingga diyakini tak memiliki jenis mesin besar yang biasanya digunakan untuk membangun terowongan jauh di bawah tanah.
Baca Juga: Biden Pertimbangkan Kunjungi Israel dalam Waktu Dekat, Sebut Sinyal Paling Kuat Dukungan AS
Para ahli mengatakan para penggali yang menggunakan peralatan dasar kemungkinan besar menggali jauh di bawah tanah untuk membuat jaringan.
Kemungkinan dihubungkan dengan listrik dan diperkuat dengan beton.
Israel sendiri telah lama menuduh Hamas mengalihkan beton yang dimaksudkan untuk tujuan sipil dan kemanusiaan untuk pembangunan terowongan.
Para pengkritik Hamas juga mengatakan bahwa pengeluaran besar-besaran yang dikeluarkan kelompok itu untuk pembangunan terowongan seharusnya bisa digunakan untuk membiayai pembangunan tempat perlindungan atau jaringan peringatan dini.
Sumber : CNN
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.