Baca Juga: Konflik Israel dan Palestina Kembali Memanas, Kemenlu Update Kondisi WNI di Gaza
Warga sipil di kedua pihak sudah menanggung akibat yang sangat besar dari pertempuran ini. Militer Israel sedang mengevakuasi setidaknya warga yang berada di lima kota di dekat Gaza.
Sederet warga Israel mengular di luar kantor polisi pusat Israel untuk memberikan sampel DNA dan sarana lain yang dapat membantu mengidentifikasi anggota keluarga yang hilang.
Mayyan Zin, ibu dua anak yang bercerai, mengatakan dia mengetahui bahwa kedua putrinya telah diculik. Hal ini diketahuinya dari seorang kerabat yang mengirim foto putrinya yang sedang berada di tempat penangkapan.
Dia kemudian menemukan video online tentang adegan mengerikan di rumah mantan suaminya di kota Nahal Oz. Dalam video itu terlihat Orang-orang bersenjata yang berada di ruang tamu sebuah rumah, dan berdekatan dengan dua putrinya yang ketakutan dan menangis, yaitu Dafna, 15 , dan Ella, 8. Video lain menunjukkan sang ayah tengah dibawa melintasi perbatasan menuju Gaza.
“Bawa putriku pulang dan kembalikan mereka kepada keluarga,” kata Zin.
Baca Juga: Tanggapan Jusuf Kalla soal Serangan Hamas ke Israel
Di Gaza, daerah kantong kecil berpenduduk 2,3 juta orang yang ditutup oleh blokade Israel-Mesir selama 16 tahun sejak pengambilalihan Hamas, warga khawatir akan terjadinya serangan gencar. Serangan Israel telah meratakan bangunan tempat tinggal mereka.
Nasser Abu Quta mengatakan 19 anggota keluarganya termasuk istrinya tewas ketika serangan udara menghantam rumah mereka, di mana mereka berkumpul di lantai dasar di kota Rafah di Gaza selatan.
“Tidak ada militan di tempat itu”, tegasnya. “Ini adalah rumah aman, dengan anak-anak dan perempuan,” kata Abu Quta, 57 tahun, melalui telepon. Militer Israel tidak berkomentar mengenai serangan tersebut.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.