DARWIN, KOMPAS.TV - Seorang pakar buaya terkemuka Inggris Adam Britton mengakui melakukan kekerasan seksual terhadap anjing dan membunuh 39 ekor anjing.
Dilansir dari Sky News, Selasa (26/9/2023), Britton menyiksa dan mengeksploitasi lebih dari 42 anjing sebelum dia ditangkap pada April 2022 lalu.
Dalam sidang yang digelar di Mahkamah Agung Northern Territory (NT), Australia, Senin (25/9/2023), ahli zoologi berusia 51 tahun yang tinggal di Darwin itu mengakui tuduhan yang dihadapkan kepadanya.
Selain itu, Britton juga mengaku bersalah atas empat tuduhan mengakses dan menyebarkan materi pelecehan anak.
Ketua Hakim Michael Grant menyatakan pelanggaran yang mengakibatkan kematian 39 anjing ini "hanya dapat digambarkan sebagai kekejaman yang mengerikan".
Ia bahkan sampai meminta anggota masyarakat, petugas keamanan, dan jurnalis yang hadir di pengadilan untuk meninggalkan ruang sidang sebelum tuduhan rinci dibacakan oleh jaksa Marty Aust.
"Hal-hal ini mengandung materi yang hanya dapat digambarkan sebagai tindakan kekejaman yang mengerikan dan cabul yang menghadirkan konfrontasi dan kesusahan, dan menurut penilaian saya memiliki potensi untuk menyebabkan syok saraf," ucap hakim tersebut.
Selama sidang tersebut, pengadilan mengetahui fakta bahwa Britton memiliki "minat seksual sadis" terhadap hewan, terutama anjing.
Selain menyiksa anjing-anjingnya sendiri, dia juga mendapatkan anjing dari pemilik hewan lain di wilayah Darwin.
Baca Juga: Saat Anjing Polisi Serang Buronan yang Kabur dari Penjara dan Hilang 2 Pekan, Aksinya Heroik
"Dia sering membangun hubungan dengan pemilik anjing dalam bernegosiasi untuk mengambil kendali atas hewan peliharaan mereka, banyak di antaranya harus dengan enggan menyerahkan hewan peliharaan mereka karena alasan perjalanan atau komitmen kerja," kata jaksa Aust.
Fakta lain diungkapkan jaksa bahwa Britton memiliki sebuah kotak kontainer pengiriman di rumahnya yang berisi peralatan pembuatan film. Dia lantas menggunakan ruangan itu "untuk menyiksa, mengeksploitasi secara seksual, dan membunuh anjing".
Britton kemudian membagikan video dan gambar dirinya yang mengeksploitasi secara seksual anjing-anjing tersebut di forum online dengan menggunakan nama samaran.
Dalam sebuah pesan, Britton mengaku tak bisa berhenti dari perilakunya tersebut meski sempat menahan untuk tidak melakukan tindakan sadis itu.
"Saya telah menekannya. Dalam beberapa tahun terakhir, saya mengeluarkannya lagi, dan sekarang saya tidak bisa menghentikannya. Saya tidak ingin," tulis Britton.
Awal tertangkapnya Britton terjadi setelah salah satu video yang ia bagikan dilaporkan ke Cabang Kesejahteraan Hewan NT.
Laporan tersebut lalu diteruskan kepada Kepolisian NT, yang kemudian berhasil menangkap Britton.
Dalam penangkapan itu, menurut laporan ABC News, polisi menyita 44 barang bukti termasuk komputer, ponsel, kamera, hard drive eksternal, alat-alat, senjata, barang-barang terkait anjing, dan mainan seks.
Britton diketahui adalah seorang peneliti senior di Universitas Charles Darwin dan juga bekerja untuk BBC dan National Geographic.
Untuk saat ini, Britton akan ditahan hingga 13 Desember sebelum dia dijatuhi vonis hukuman.
Baca Juga: Video Penyiksaan Seekor Anjing Viral di Media Sosial
Sumber : Sky News/ABC News
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.