MOSKOW, KOMPAS.TV - Bos Wagner, Yevgeny Prigozhin diyakini tak berada di Belarusia setelah gagal memberontak terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin.
Prigozhin diyakini tengah berada di Afrika setelah kemunculan pertamanya di video setelah kudeta Wagner gagal.
Meski begitu, lokasi video tersebut direkam tak bisa diverifikasi.
Video Prigozhin tersebut diunggah di saluran Telegram yang berhubungan dengan Wagner.
Baca Juga: Zelenskyy Peringatkan Negara Tetangga Rusia, Sebut Mereka Ikut Terancam jika Ukraina Kalah Perang
Pada video tersebut, Prigozhin terlihat berbicara sambil menggunakan seragam tempur.
Dilansir dari BBC, Selasa (22/8/2023), pada video tersebut, Prigozhin mengungkapkan bahwa kelompok Wagner akan membuat Afrika menjadi lebih bebas.
Hal itu mengindikasikan bahwa Wagner bakal melakukan operasi militer di Afrika.
Wagner dipercaya memiliki ribuan pasukan di benua tersebut, di mana mereka memiliki kepentingan bisnis yang menguntungkan.
Tentara Wagner ditempatkan di negara-negara Afrika yang bergejolak, termasuk Mali dan Republik Afrika Tengah.
Tetapi kelompok hak asasi manusia (HAM) dan PBB menuduh mereka telah melakukan kejahatan perang di sana.
Amerika Serikat (AS) juga menuduh pasukan Wagner memperkaya diri sendiri dengan transaksi emas ilegal di benua Afrika.
Dalam video tersebut, Prigozhin mengatakan Wagner sedang mengeksplorasi mineral serta memerangi militan Islam dan penjahat lainnya.
“Kami sedang bekerja. Suhunya kurang lebih 50 derajat, semuanya sesuai yang kita inginkan. Wagner melakukan pengintaian dan pencarian, menjadi Rusia lebih besar di semua benua, dan Afrika bahkan lebih bebas,” katanya.
“Keadilan dan kebahagiaan bagi rakyat Afrika, kami akan membuat hidup menjadi mimpi buruk bagi ISIS, dan Al-Qaeda serta bandit lainnya,” tambah Prigozhin.
Prigozhin pun menegaskan Wagner sedang merekrut, dan grup itu akan terus memenuhi tugas yang telah ditetapkan.
Baca Juga: Junta Militer Niger Ditakutkan Bekerja Sama dengan Wagner, Apalagi Bertemu Sekutu Prigozhin di Mali
“Kami berjanji bahwa kami akan berhasil,” tambahnya.
Prigozhin dikabarkan hengkang ke Belarusia setelah gagalnya kudeta Wagner, yang berawal dari ketidakpuasannya terhadap militer Rusia.
Namun, Prigozhin tertangkap kamera tengah berada di St Petersburg saat diadakannya pertemuan Afrika-Rusia bulan lalu.
Ia terlihat berjabat tangan dengan Duta Besar Freddy Mapouka, seorang penasihat kepresidenan Republik Afrika Tengah.
Sumber : BBC
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.