Tak diragukan lagi kerusakan gereja Katedral berasal dari serangan langsung rudal.
Sebagian besar atapnya hilang, meski tembok-tembok kuno yang tebal bangunan itu masih berdiri.
Namun, ada pilar-pilar yang bersandar pada sudut yang mengkhawatirkan.
Diakon Agung Katedral, Andriy Palchuk mengatakan ia adalah orang pertama yang tiba di tempat kejadian.
“Kehancurannya sangat besar. Setengah dari Katedral dibiarkan ranpa atap, dan tiang pancang serta fondasinya hancur,” tuturnya.
“Semua jendela dan cetakan plesteran diledakkan. Ada api yang terpisah-pisah, bagian di mana ikon dan lilin yang dijual di gereja terbakar. Semuanya terbakar,” ujarnya.
Gereja Katedral Odessa merupakan yang terbesar di wilayah itu dan dibangun pada 1809.
Baca Juga: Jurnalis Rusia Tewas di Ukraina karena Amunisi Klaster, Diplomat Rusia Ancam Kiev dan Pemasok Bom
Sempat dihancurkan Uni Soviet pada 1939, gereja itu dibangun kembali pada 2003.
UNESCO pun menegaskan sangat kecewa dan mengutuk dalam istilah terkuat untuk serangan di pusat bersejarah Odessa.
Mereka berulang kali meminta Rusia menghentikan serangan terhadap Odessa.
Kota bersejarah kota itu ditetapkan sebagai Warisan Dunia yang terancam punah oleh organisasi tersebut di awal tahun ini, meski penunjukkan itu ditentang Rusia.
Sumber : BBC
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.