BEIJING, KOMPAS.TV - Seorang pria di China ditangkap polisi setelah menciptakan situs yang bisa memberikan nilai kecantikan dan ketampanan rekan mahasiswanya.
Pria yang baru lulus kuliah tersebut dicurigai mencuri data universitas untuk menciptakan situs tersebut.
Pada Senin (3/7/2023), polisi mengidentifikasi pria itu sebagai Ma, 25 tahun, merupakan lulusan universitas bergengsi, Renmin University di Beijing.
Sejumlah postingan online di akhir pekan lalu menuduhnya mencuri informasi pribadi pelajar dari basis data universitas ketika ia masih berkuliah.
Baca Juga: Arab Saudi Berlakukan Visa Elektronik untuk Umrah Mulai 19 Juli, Daftar Lewat Link Ini
Dikutip dari CNN, Rabu (5/7/2023), postingan itu menuduh Ma menggunakan data untuk menciptakan website yang menilai penampilan fisik bagi mahasiswa yang telah lulus dan masih belajar.
Berdasarkan tangkapan layar dari situs yang sudah ditutup itu, menunjukkan profil mahasiswa, nama mereka, kartu tanda mahasiswa, waktu dan tanggal lahir bersama foro mereka.
Berdasarkan tangkapan layar memperkirakan situs tersebut sudah beroperasi sejak 2020.
Tangkapan layar tersebut pertama kali dibagikan secara online, Sabtu (1/7/2023), pada forum diskusi mahasiswa Universitas Renmin.
Tuduhan pun merebak secara online, dengan banyak yang meminta investigasi polisi.
Insiden itu pun menjadi trending di Weibo, media sosial terkenal di China, dan menarik perhatian jutaan pembaca.
Universitas Renmin pun mengeluarkan pernyataan itu dan kemudian menghubungi polisi, dan bekerja sama dengan mereka untuk mengatasi masalah ini.
“Sekolah menentang keras sikap yang melanggar privasi personal dan membahayakan keamanan informasi,” bunyi pernyataan mereka.
Kepolisian di Distrik Haidian, Beijing, mengatakan bahwa mereka sangat mementingkan perlindungan informasi pribadi, dan bersumpah menindak keras kejahatan terkait.
Seorang staf di Universitas Renmein mengungkapkan kebocoran informasi terjadi antara 2014 dan 2020.
Laporan mengungkapkan Ma telah diberhentikan dari pekerjaannya.
Baca Juga: Warga Palestina di Jenin Tak Akan Menyerah Usai Diserang Israel: Semangat Kami Tak Akan Hancur
Beberapa pengguna menyamakan Ma dengan pendiri Facebook, Mark Zuckerberg.
Pada 2013, sebelum Zuckerberg keluar dari Harvard untuk memulai Facebook, ia menciptakan situs yang disebut FaceMesh.
Situs media sosial itu membuat pengunjungnya membandingkan foto para mahasiswa Harvard dan memutuskan siapa yang lebih menarik.
Zuckerberg sendiri kemudian menutup situs tersebut setelah Dewan Administrasi Harvard menuduhnya melanggar keamanan dan privasi.
Sumber : CNN
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.