CAPE TOWN, KOMPAS.TV - Duta Besar Amerika Serikat untuk Afrika Selatan menuduh negara tersebut memberikan senjata kepada Rusia melalui kapal kargo yang berlabuh secara rahasia di pangkalan AL dekat kota Cape Town selama tiga hari pada bulan Desember tahun lalu.
Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa mengatakan sedang melakukan penyelidikan atas tuduhan tersebut.
Seperti yang dilaporkan Associated Press, Kamis (11/5/2023), Dubes Reuben Brigety mengatakan AS yakin senjata dimuat ke dalam kapal di pangkalan angkatan laut Simon's Town dan kemudian diangkut ke Rusia, sesuai laporan tentang pernyataannya yang diterbitkan beberapa media berita Afrika Selatan.
Ramaphosa berada di Cape Town menjawab pertanyaan di Parlemen ketika berita tentang komentar Brigety muncul. Ketika seorang anggota parlemen bertanya tentang senjata, presiden menjawab bahwa "masalah ini sedang diselidiki, dan nanti kita akan dapat berbicara tentang hal itu."
Ramaphosa menolak memberikan komentar lebih lanjut, dengan alasan perlunya penyelidikan.
Pemimpin oposisi politik, John Steenhuisen, bertanya kepada Ramaphosa apakah Afrika Selatan sedang secara aktif membekali tentara Rusia yang sedang membunuh dan melukai orang-orang yang tak bersalah?
Steenhuisen juga bertanya apakah Ramaphosa dapat memastikan "senjata perang" dimuat ke kapal Rusia di Simon's Town. Anggota parlemen tersebut mengidentifikasi kapal tersebut sebagai Lady R, kapal kargo berbendera Rusia.
Brigety pada pekan sebelumnya mengatakan pemberian senjata yang diduga dilakukan Afrika Selatan kepada Rusia selama serangan Rusia ke Ukraina "sangat serius" dan mempertanyakan sikap netral Afrika Selatan dalam konflik tersebut.
Baca Juga: Inggris Minta Swasta Beri Penawaran Rudal Jarak Jauh untuk Ukraina, Perang akan Makin Berdarah
"Salah satu hal yang kami (AS) perhatikan adalah berlabuhnya kapal kargo di Pangkalan Angkatan Laut Simon's Town antara tanggal 6 dan 8 Desember 2022, yang kami yakin memuat senjata dan amunisi ke kapal tersebut di Simon's Town saat kembali ke Rusia," Brigety dikutip mengatakan kepada wartawan dalam konferensi pers di ibu kota Afrika Selatan, Pretoria.
Partai Steenhuisen, Democratic Alliance, mengajukan pertanyaan awal tahun ini mengenai kapal Rusia "misterius" yang berlabuh di pangkalan Simon's Town.
Pada saat itu, pemerintah Afrika Selatan tidak memberikan komentar publik tentang insiden yang diduga terjadi, dengan alasan perlunya mengumpulkan informasi. Pada akhir Desember, Menteri Pertahanan Afrika Selatan Thandi Modise mengatakan, bahwa kapal tersebut tampaknya menangani "pesanan lama" untuk amunisi, dan dia menyatakan bahwa senjata-senjata itu dibongkar, bukan dimuat ke kapal.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.