Mereka menganalisis klimatologi dan kejadian gelombang panas dengan menggunakan data dari tahun 1961 hingga 2020.
IMD menyatakan gelombang panas terjadi ketika suhu maksimal melebihi 40 derajat Celsius dan 4,5 derajat di atas normal.
Ketika suhu melebihi 40 derajat Celsius dan 6,5 derajat di atas rata-rata, maka dinyatakan terjadinya gelombang panas yang parah.
Gelombang panas paling sering terjadi dari Maret hingga Juni di India bagian tengah dan barat laut serta di sepanjang pantai Andhra Pradesh dan Odisha.
Rata-rata lebih dari dua gelombang panas terjadi di seluruh bagian utara India, serta pesisir Andhra Pradesh dan Odisha.
Baca Juga: Xi Jinping Bertelepon dengan Zelenskyy, Ini Hasilnya Menurut Media Resmi China
Gelombang panas bisa terjadi hingga empat kali setiap musim di beberapa daerah.
Menurut proyeksi laporan tersebut, pemanasan global akan menyebabkan peningkatan sekitar dua gelombang panas dan peningkatan durasi menjadi 12 hingga 18 hari antara tahun 2020 dan 2064.
Menurut laporan tersebut, frekuensi gelombang panas yang parah akan meningkat 30 kali lipat dari iklim saat ini pada akhir abad ke-21.
Hal itu akan terjadi jika suhu rata-rata global dibatasi hingga 2 derajat Celsius di atas kondisi pra-industri.
Sumber : The Free Press Journal
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.