Badan Pengungsi PBB (UNHCR) mengatakan, ribuan orang melarikan diri dari kekerasan dan mereka bersiap menghadapi kemungkinan 270.000 orang melarikan diri dari Sudan ke Chad dan Sudan Selatan.
UNHCR mengatakan mereka belum punya perkiraan untuk jumlah yang menuju negara-negara sekitarnya.
Laura Lo Castro, perwakilan UNHCR di Chad, mengatakan sekitar 20.000 pengungsi telah tiba di sana sejak pertempuran dimulai 10 hari yang lalu.
Dalam konferensi pers melalui video-link di Jenewa, ia mengatakan UNHCR memperkirakan hingga 100.000 orang akan mengungsi dalam "skenario terburuk".
Rekan kerjanya di Sudan Selatan, Marie-Helene Verney, mengatakan sekitar 4.000 dari lebih dari 800.000 pengungsi Sudan Selatan yang tinggal di Sudan telah kembali ke rumah sejak pertempuran dimulai.
Baca Juga: Kerusuhan di Sudan, Negara-negara Ini Evakuasi Warganya
Ke depan, ia mengatakan kepada wartawan bahwa skenario paling mungkin adalah 125.000 pengungsi Sudan Selatan kembali ke Sudan Selatan.
Hingga 45.000 warga Sudan juga mungkin melarikan diri sebagai pengungsi ke Sudan Selatan, katanya.
Juru bicara lembaga kemanusiaan PBB Jens Laerke mengatakan, pertempuran menyebabkan kekurangan makanan, air, obat-obatan, dan bahan bakar yang akut, serta komunikasi dan listrik yang terbatas.
"Masyarakat Sudan, yang sudah sangat terdampak oleh kebutuhan kemanusiaan, sedang menatap jurang."
Sekitar 15,8 juta orang di Sudan - sepertiga dari populasi - sudah membutuhkan bantuan kemanusiaan sebelum kekerasan terbaru pecah.
Namun, operasi kemanusiaan juga sangat terpengaruh oleh pertempuran, peringat Laerke, yang mencatat antara lain laporan tentang penjarahan persediaan dan gudang bantuan kemanusiaan.
Lima pekerja kemanusiaan telah tewas sejak pertempuran dimulai.
Sumber : Straits Times
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.