Laman itu juga meminta pengikutnya untuk merawat Paman Samsen jika mereka bertemu dengannya di jalan.
Tim penyelamat di Korat juga menolong Paman Samsen dengan menemaninya hingga ia tiba di tujuan.
Paman Samsen pun kemudian diwawancarai Amarin TV, yang mengungkapkan bahwa ia pergi ke Korat untuk menjual barang-barangnya pada pasar loak tahunan.
Ia juga mengaku dirinya merindukan kampung halamannya, sejak meninggalkan Korat pada 26 tahun lalu.
Paman Samsen menegaskan dirinya ingin membawa “anak-anaknya” atau kucingnya, untuk mengunjungi tempat kelahirannya.
Paman Samsen sebelumnya memiliki perusahaan konstruksi yang bangkrut karena krisis ekonomi pada 1997.
Tak mampu menahan diri dari hinaan dan keluhan tetangga dan temannya, ia kemudian pergi dari rumahnya dan bepergian ke Bangkok.
Paman Samsen sendiri mengatakan bahwa ia meninggalkan rumahnya, dan tak menghubungi keluarganya.
Ia tinggal di Bangkok dan menjual apa yang ia bisa, sehingga ia memiliki cukup uang untuk membeli makanan dan kucingnya.
Baca Juga: Ramadan di Hong Kong, Umat Islam Berkumpul Buka Puasa di Masjid untuk Pertama Kalinya Sejak 2019
Paman Samsen pun mengatakan bahwa itu semua adalah kucing terlantar.
Ia memungut dan memberikan mereka nama dan selalu pergi kemana pun bersama-sama.
Paman Samsen mengatakan ia mencintai kucingnya dan tak akan menjual mereka.
Ia berjanji untuk mengurus mereka, meski terkadang dirinya tak memiliki makanan.
Sumber : Thaiger
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.