Putri Kim Jong-Un Jadi Sorotan, Gunakan Baju Rp43 Juta saat Rakyat Korea Utara Terancam Kelaparan

PYONGYANG, KOMPAS.TV - Putri Kim Jong-Un, Kim Ju-ae kembali menjadi sorotan. Kali ini ketika menemani ayahnya menyaksikan peluncuran rudal balistik interkontinental pada 16 Maret lalu.

Pasalnya, saat itu Kim Jung-ae terlihat menggunakan jaket Cristian Dior yang dinilai seharga 2.300 poundsterling atau setara Rp43 juta.

Gambar foto memperlihatkan Kim Jong-un tengah melihat peluncuran rudal Hwasong-17 dengan putrinya Kim Ju-ae.

Saat itu, Kim Ju-ae terlihat tengah menggunakan sebuah jaket hoodie berwarna hitam dan antiair.

Baca Juga: Putin Serang AS, Setuju Klaim Bahwa Agen Khusus "Paman Sam" Terlibat Peledakan Pipa Gas Nord Stream

Dikutip dari Daily Mail, Sabtu (25/3/2023), jaket Cristian Dior yang menyala menampilkan motif Cannage yang ikonik dan diisi dengan bulu serta bulu halus.

Penyiar Korea Selatan, Noh Suk-jo dari media penyiaran Chosun, mencatat bahwa sulaman persegi dan belah ketupat yang unik, mengungkapkan bahwa jaket itu dijual oleh rumah mode mewah Prancis,

Hal tersebut terkesan ironis mengingat, rakyat Korea Utara saat ini tengah diancam kelaparan.

Bencana kelaparan mengancam Korea Utara karena kegagalan pertanian yang disebabkan musibah banjir.

Hal itu diperparah dengan Covid-19 yang membuat Korea Utara menutup gerbang perbatasan dengan China.

Padahal China merupakan satu dari sedikit negara yang melakukan kerja sama perdagangan dengan negara tertutup itu.

Kim Jong-un melakukan uji coba peluncuran rudal sebagai balasan dari tindakan Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan yang melakukan latihan militer bersama.

Bagi Kim Jong-un tindakan AS dan Korea Selatan itu merupakan provokasi dan agresif.

Kim Ju-ae sendiri saat ini kerap dibawa dan diperlihatkan di depan umum oleh Kim Jong-un.

Baca Juga: Pengawal Kim Jong-Un Terancam Dieksekusi Mati, Akibat Biarkan Ada Noda di Jaketnya

Hal tersebut membuat spekulasi yang menyatakan Kim Ju-ae akan menjadi suksesor Kim Jong-un memimpin Korea Utara.

Jika hal tersebut sampai terjadi maka akan jadi terobosan baru bagi kediktatoran Korea Utara, karena untuk pertama kalinya dipimpin perempuan.

Meski begitu, anggota Parlemen Korea Selatan, yang juga merupakan pembelot dan bekas pejabat tingkat tinggi Korea Utara, Tae Yong-ho, mengeklaim bahwa Kim Ju-ae tak akan memimpin Korea Utara, karena Kim Jong-un dilaporkan mulai kehilangan kekuatannya.

Thae Yong-ho mengatakan saat ini lingakaran terdalam Kim Jong-un sudah tak lagi percaya kepadanya.