Masing-masing pihak menuduh pihak lain yang memulai pertempuran. Hari Senin lalu, tetua setempat yang telah bertemu di kota tersebut mengeluarkan pernyataan yang menyatakan mereka bukan bagian dari Somaliland. Deklarasi tersebut menyatakan wilayah tersebut adalah bagian dari republik federal Somalia dan “mendukung persatuan dan integritas” Somalia.
Pemerintah Somaliland langsung menolak deklarasi tersebut.
Dalam sebuah pernyataan, Somaliland mengatakan pasukannya memerangi "kelompok teroris internasional yang berencana menciptakan ketidakamanan, dan ketidakstabilan" di Las Anod, dan memperingatkan bahwa kekerasan di Las Anod mengancam stabilitas kawasan.
Dalam pernyataan yang sama, Somaliland mengatakan siap menyelesaikan situasi di Las Anod melalui dialog dan konsensus.
Para tetua di Las Anod mengatakan mereka bukan teroris dan mereka memilih 45 anggota untuk memerintah daerah tersebut. Mereka mendesak Somaliland untuk menarik pasukannya.
Presiden Somalia Hassan Sheikh Mohamud menyerukan penghentian permusuhan di Las Anod. Dia mengatakan dalam pidatonya bahwa konflik di Las Anod membutuhkan “solusi politik”.
Dia mengatakan penyelesaian perselisihan itu akan menjadi bagian dari upaya keseluruhan untuk mendapatkan persatuan Somalia. “Letakkan senjata, hentikan tembakan, mulai dialog,” kata Mohamud.
Pemerintah federal juga mengatakan menyambut keputusan rakyat Las Anod untuk mendukung solidaritas dengan Somalia.
Sumber : Kompas TV/Associated Press/VOA
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.