Para warga juga merasak khawatir karena mereka bisa saja dihukum karena aksi dari orang lain.
“Di lingkungan saya yang dekat perbatasan, ada beberapa insiden di mana seseorang ditangkap karena didakwa membuat sambungan telepon dengan Korea Selatan,” kata sumber yang beradal dari Hamgyong Utara dan meminta anonimitas demi keamanannya itu.
“Tetapi ini pertama kalinya saya menyaksikan seluruh keluarga ditangkap,” lanjutnya.
Sumber itu mengungkapkan, otoritas tersebut menangkap si ibu karena menghubungi anaknya yang lari ke Korea Selatan.
“Pada 21 (Januari), ia ditangkap ketika ketahuan sedang menelpon di tempat yang jauh dari rumahnya,” kata sumber itu.
“Masyarakat kemudian melihat polisi menahan tiga anggota keluarga lainnya di rumah mereka dan menangkapnya, meski mereka tak ada saat itu (ibu menelpon anaknya) terjadi,” lanjutnya.
Kabar insiden penangkapan itu pun menyebar dan membuat kekhawatiran warga meningkat.
Baca Juga: Youtuber Korea Utara Ungkap Kegembiraan Kehidupan di Negeri Rezim Kim Jong-Un, Pakar Skeptis
“Mereka mengatakan pihak otoritas telah melakukan eskalasi ke level baru dengan menangkap seluruh keluarga,” ujar sumber itu.
“Mereka menyalahkan otoritas saat ini terlalu keras,” tambahnya.
Sumber itu merasa langkah keras ini sepertinya menjadikan keluarga itu sebagai contoh.
Pasalnya, ini pertama kalinya mereka menangkan seseorang yang menghubungi Korea Selatan pada 2023.
Sumber : Radio Free Asia
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.