JAKARTA, KOMPAS.TV - Batu bermuatan energi listrik, yang populer dengan nama vibranium dalam komik dan film superhero Marvel Black Panther, disebut telah ditemukan di Kongo.
Sebuah video beredar memperlihatkan batu tersebut bisa menyalakan lampu yang terhubung dengan kabel. Selain itu, saat digesekkan dengan satu sama lain, batu tersebut seperti mengeluarkan api.
Video tersebut kemudian viral di berbagai platform mulai dari Twitter, Facebook, hingga TikTok.
Para warganet pun berteori bahwa batu tersebut adalah vibranium, batu langka yang hanya dimiliki Wakanda, negara fiksi yang ada di franchise Black Panther.
Akan tetapi dilansir dari Associated Press, Kamis (26/1/2023), para ahli membantah telah ditemukan batu yang mengandung energi seperti listrik layaknya vibranium di Kongo.
Baca Juga: Pasukan Monusco PBB Temukan Kuburan Massal di Kongo Berisi 49 Jenazah, Diduga terkait Milisi Codeco
Ahli mengatakan klaim tersebut aneh, karena meski ada batu atau mineral yang bisa menghantarkan listrik, tetapi tidak ada batu yang bisa menyimpan energi.
"Mineral di dalam bebatuan itu, atau jika Anda memiliki konsentrasi yang cukup, dapat menghantarkan listrik, tetapi tidak mungkin mereka benar-benar dapat menyimpannya," kata Simon Jowitt, seorang profesor geologi ekonomi di University of Nevada, Las Vegas.
“Itu hanya melewati, dari satu ujung ke ujung lainnya, seperti jika Anda memiliki arus listrik yang melewati sepotong logam.”
Ahli menjelaskan, kemungkinan batu yang ada dalam video viral tersebut adalah pirit, mineral sulfida biasa dengan kilau logam mengkilap yang bisa menghantarkan listrik.
Sementara mengenai percikan cahaya yang muncul saat batu digesekkan, para ahli tidak tahu pasti dengan energi apa percikan itu bisa muncul. Tetapi mereka sepakat, sebuah batu saja tidak bisa menahan muatan.
Jowitt menjelaskan, batuan bukan seperti baterai, sehingga tidak dapat melepaskan listrik dengan sendirinya karena tidak memiliki reaksi kimia yang melepaskan elektron dan memungkinkan elektron mengalir.
Baca Juga: Gereja di RD Kongo Dibom dan Tewaskan 10 Orang, Pemerintah Salahkan Kelompok Pemberontak
“Tidak ada kapasitas reaktif kimiawi di dalam batu yang akan Anda dapatkan di baterai,” katanya.
Hal senada juga diungkapkan Yaoguo Li, seorang profesor geofisika di Colorado School of Mines. Ia mengatakan belum ada tentang gagasan bahwa batu dapat menyimpan listrik.
"Kami tidak mengetahui mekanisme apa pun, sejauh ini, yang benar-benar mendukung fenomena semacam itu."
Sementara menurut Yuzhang Li, asisten profesor teknik kimia dan biomolekuler di University of California, Los Angeles, batuan alami biasanya tidak memiliki semua komponen baterai yang diperlukan, seperti elektroda positif dan negatif.
"Saya kira tidak ada ilmu fisika baru yang ditemukan di sini. Saya ragu bahwa batu itu sendiri menghasilkan semacam tegangan," terang Li.
Pendapat senada turut dikemukakan pula oleh Benjamin Hallett, dosen geologi di University of Wisconsin-Oshkosh.
Ia menduga bahwa orang yang memegang batu dalam video tersebut mungkin juga sedang memegang baterai.
Baca Juga: Kembali Terjadi, 8 orang Tewas Terinjak-injak dalam Keriuhan Konser Musik di Kongo
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.