WELLINGTON, KOMPAS.TV - Pemimpin Partai Buruh Selandia Baru Chris Hipkins dilantik sebagai perdana menteri dalam upacara resmi hari Rabu, (25/1/2023) menyusul pengunduran diri Perdana Menteri Jacinda Ardern pekan lalu.
Partai Buruh memilih mantan Menteri Penanggulangan Covid-19 dan Polisi Hipkins, 44 tahun, untuk memimpin partai dan negara pada hari Minggu. Ini terjadi setelah pengunduran diri yang mengejutkan dari Ardern, 42 tahun, yang mengatakan dia "tidak punya lagi kekuatan" untuk memimpin negara.
Ratusan orang berkumpul di halaman Parlemen saat Ardern pergi untuk terakhir kalinya, memeluk setiap anggota Parlemen secara bergantian, dengan banyak yang tampak emosional.
Ardern kemudian pergi ke Gedung Pemerintah, di mana dia mengajukan pengunduran dirinya kepada perwakilan Raja Charles di Selandia Baru, Gubernur Jenderal Cindy Kiro.
Hipkins dan wakil perdana menteri Carmel Sepuloni, orang pertama keturunan Kepulauan Pasifik yang memegang peran tersebut, kemudian dilantik dalam sebuah upacara yang berlangsung beberapa menit.
Hipkins, yang sejauh ini menolak mengomentari kebijakannya sejak terpilih sebagai pemimpin, akan mengadakan rapat kabinet pertamanya Rabu malam.
Dikenal sebagai "Chippy", Hipkins terkenal di Selandia Baru karena kompetensinya dalam menangani Covid-19, meskipun ia mengakui beberapa kesalahan dalam menangani pandemi dan menghadapi perjuangan berat untuk mempertahankan kekuasaan dalam pemilihan umum Oktober.
Baca Juga: Tiba-Tiba! PM Selandia Baru Mundur, Apa Alasannya?
PM Hipkins tidak punya fans sebanyak Jacinda Ardern tetapi terkenal karena kecerdasan politiknya, selera berpakaian yang culun, dan kecintaannya pada diet Coke.
"Mudah-mudahan warga Selandia Baru mengenal saya sebagai seseorang yang terbuka, tidak keberatan mengakui ketika mereka melakukan kesalahan dan dapat menertawakan diri mereka sendiri," katanya kepada wartawan setelah disebut-sebut untuk peran tersebut minggu lalu.
Hipkins agak melunak sejak hari-hari awalnya sebagai aktivis politik saat menjadi mahasiswa. Dia pernah ditangkap dan digeledah pada akhir 1990-an saat memprotes reformasi yang diusulkan untuk pendidikan tingkat universitas.
Komentator politik Selandia Baru Josie Pagani menggambarkan Hipkins, yang telah lebih dari 14 tahun menjadi oposisi dan pemerintahan, sebagai "peka, menyenangkan, tangguh, dan cakap".
Dietnya menarik perhatian rekan-rekannya, dengan seorang mantan bos pernah berkomentar bahwa Hipkins "tampaknya tidak makan apa-apa selain sosis gulung dan diet Coke".
Menteri Kehakiman Kiri Allan, salah satu anggota parlemen Maori senior Partai Buruh, yang sempat digadang sebagai calon perdana menteri, menggambarkan Hipkins sebagai pemimpin yang tegas dan "sangat kuat".
“Dia sangat kompeten, dengan rekam jejak hasil kerja untuk Selandia Baru sebagai salah satu menteri paling senior kami selama enam tahun terakhir,” katanya.
Baca Juga: Hari Terakhir sebagai Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern: Saya akan Rindukan Rakyat
'Selera fashion'
Hipkins mengatakan kepada wartawan dirinya suka bersepeda, berkebun, pekerjaan do it yourself, berkegiatan di luar ruangan, tetapi mengakui, "Mungkin saya tidak punya selera mode terbaik di Parlemen."
Ditanya apakah punya perdana menteri berambut merah akan menjadi momen bersejarah bagi negara, dia berkata, "Saya pikir sudah saatnya kita memiliki rambut jahe di puncak (kepemimpinan)."
Pemimpin Selandia Baru itu belajar politik dan kriminologi di Universitas Victoria di ibu kota Wellington dan kemudian bekerja di sektor pelatihan industri.
Sebelum menjadi anggota parlemen tahun 2008, ia bekerja sebagai penasihat senior dua menteri pendidikan dan mantan perdana menteri Helen Clark.
Meskipun dikenal sebagai yang ramah dan santai, Hipkins juga mampu memainkan politik yang keras kepala dan terlibat dalam beberapa pertengkaran profil tinggi dengan mantan pemerintah konservatif Australia.
Pada tahun 2021, dia menuduh Australia "mengekspor sampahnya" ke Selandia Baru, merujuk pada kebijakan kontroversial Canberra untuk mendeportasi penjahat kembali ke negara kelahirannya.
Hipkins ditegur oleh Ardern tahun 2017 setelah dia dituduh mendalangi pengunduran diri wakil perdana menteri Australia saat itu, Barnaby Joyce.
Informasi yang dirilis ke Hipkins menunjukkan Joyce adalah warga negara ganda Australia dan Selandia Baru yang mendiskualifikasi dia untuk duduk di Parlemen di bawah konstitusi Australia.
Sumber : Kompas TV/Straits Times
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.