Dikutip dari Tribun Timur, dalam unggahannya di Instagram, Nirwana membantah tuduhan tersebut.
"Tolong untuk para media, kami tahu kalian punya sumber tapi headline dan opini kalian jangan menggiring orang-orang untuk menyudutkan, menyumpahi dan dan mendoakan yang tidak baik, berita yang kalian bawa itu salah," katanya dalam unggahannya, Sabtu (21/1/2023).
Menurut Nirwana, MS tiba-tiba dibawa ke kantor polisi saat melakukan tawaf.
"Di tanggal 10 November 2022, pukul 01.00 waktu setempat, Said, ibu dan kakaknya tawaf dan berniat mencium Hajar Aswad. Karena banyaknya jamaah, Said meminta menyuruh ibunya menunggu di luar area Kakbah jangan sampai terhimpit," lanjutnya.
Saat MS menyentuh sudut Kakbah, kata Nirwana, tiba-tiba ada yang menarik baju ihram MS hingga hampir terlepas.
Saat keluar dari kumpulan jemaah di pinggir Kakbah, sambungnya, ada dua polisi dan askar yang langsung menyeret MS dan membawanya ke kantor polisi untuk dimintai keterangan.
Baca Juga: Kronologi Jemaah Umrah Sulsel Dituding Lecehkan Perempuan di Mekkah hingga Divonis Dua Tahun Penjara
"Saat dimintai keterangan, Said tidak menjawab karena tidak paham bahasa Arab," ujarnya Nirwana.
"Beberapa jam kemudian kami di Indonesia mendapat kabar kalau Said ditangkap atas pelecehan seksual dan ketua travelnya bilang butuh lima hari baru bisa pulang. Kami keluarganya sempat tidak terima, tapi karena kami toleran, berpikir mungkin hukum di sana kalau ada salah paham diselesaikannya juga agak lama," terangnya.
Sampai saat rombongannya kembali ke Indonesia, pihak keamanan Arab Saudi tak kunjung melepaskan MS.
"Dijanjikan lagi selesai pengadilan jika dinyatakan tidak bersalah akan dipulangkan hari itu juga," ujarnya.
Namun MS terus ditahan, dan menjalani sidang selama tiga bulan hingga divonis dua tahun penjara.
Sumber : Tribunnews.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.