Kompas TV internasional krisis rusia ukraina

Rusia Lancarkan Serangan Habis-habisan ke Ukraina Timur, Jalanan Penuh Mayat Bergelimpangan

Kompas.tv - 10 Januari 2023, 13:28 WIB
rusia-lancarkan-serangan-habis-habisan-ke-ukraina-timur-jalanan-penuh-mayat-bergelimpangan
Asap membumbung di kota Soledar, Ukraina. Rusia melancarkan serangan besar-besaran ke Soledar di Ukraina timur, kata pejabat di Kiev hari Selasa, (10/1/2023), memaksa pasukan Ukraina kewalahan menghalau serangan bergelombang yang dipimpin tentara bayaran Rusia dari kesatuan Wagner (Sumber: Straits Times)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Iman Firdaus

KIEV, KOMPAS.TV - Rusia melancarkan serangan besar-besaran ke Soledar di Ukraina timur, memaksa pasukan Ukraina kewalahan menghalau serangan bergelombang yang dipimpin tentara bayaran Rusia dari kesatuan Wagner di sekitar kota pertambangan dan industri tersebut. Demikian disampaikankata seorang pejabat di Kiev hari Selasa, (10/1/2023),

Soledar, di kawasan industri Donbas, terletak beberapa mil dari Bakhmut, tempat pasukan dari kedua belah pihak mengalami kerugian besar dalam beberapa perang parit paling intens sejak Rusia menginvasi Ukraina hampir 11 bulan lalu.

Seperti laporan Straits Times, Selasa, (10/1/2023), pasukan Ukraina mengklaim berhasil memukul mundur upaya sebelumnya untuk merebut kota itu tetapi sejumlah besar unit Grup Wagner dengan cepat kembali, mengerahkan taktik baru dengan lebih banyak tentara di bawah perlindungan artileri berat, kata Wakil Menteri Pertahanan Ukraina Hanna Malyar pada hari Senin di aplikasi pesan Telegram.

“Musuh benar-benar melangkahi mayat tentara mereka sendiri, menggunakan artileri massal, sistem MLRS, dan mortir,” kata Malyar.

Kementerian pertahanan Rusia tidak menyebut Soledar atau Bakhmut dalam jumpa pers rutin hari Senin, sehari setelah menghadapi kritik atas klaim yang tampaknya salah tentang serangan rudal di barak sementara Ukraina.

Wagner didirikan oleh Yevgeny Prigozhin, sekutu Presiden Rusia Vladimir Putin. Satuan ini menarik beberapa rekrutan dari penjara Rusia dan dikenal karena kekerasan tanpa kompromi, aktif dalam konflik di Afrika dan mengambil peran penting dalam upaya perang Rusia di Ukraina.

Prigozhin mencoba menduduki Bakhmut dan Soledar selama berbulan-bulan dengan mengorbankan banyak nyawa di kedua sisi. Hari Sabtu Prigozhin mengatakan signifikansinya terletak pada jaringan terowongan pertambangan besar di bawah tanah, yang dapat menampung sekelompok besar orang serta tank dan mesin perang lainnya.

Analis militer Ukraina Oleh Zhdanov mengatakan,  pertempuran di Bahkmut dan Soledar adalah "yang paling intens di seluruh garis depan", dengan sedikit kemajuan di kedua sisi dalam kondisi beku.

"Begitu banyak (pejuang pro-Rusia) tetap berada di medan perang... baik tewas atau terluka," katanya di YouTube. “Mereka menyerang posisi kami secara bergelombang, tetapi yang terluka biasanya mati di tempat mereka berbaring, baik karena cuaca sangat dingin atau karena kehilangan darah. Tidak ada yang datang untuk membantu mereka atau mengumpulkan orang mati dari medan perang.” kata Zhdanov.

Baca Juga: Rusia Klaim Kuasai Desa Dekat Kota Bakhmut yang Diperebutkan, Dibantah Keras Ukraina

Pasukan separatis yang didukung Rusia di wilayah Donetsk timur Ukraina hari Senin, (9/1/2023) mengklaim mereka berhasil merebut sebuah desa dekat kota Bakhmut yang coba direbut Moskow selama berbulan-bulan. Ukraina membantah. (Sumber: Straits Times)

Tidak ada bangunan yang utuh

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dalam pidato video rutinnya hari Senin mengatakan Bakhmut dan Soledar bertahan meskipun terjadi kehancuran yang meluas.

Dia mengutip serangan baru dan lebih ganas di Soledar, di mana dia mengatakan tidak ada tembok yang dibiarkan berdiri dan tanahnya dipenuhi mayat.

“Berkat ketangguhan tentara kami di Soledar, kami memenangkan tambahan waktu dan kekuatan tambahan untuk Ukraina,” klaim Zelensky. Dia tidak menguraikan apa yang dia maksud dengan mendapatkan waktu atau kekuatan.

Tetapi para pejabat Ukraina yang dipimpin oleh panglima tertinggi Jenderal Valery Zaluzhniy memperingatkan, Rusia sedang mempersiapkan pasukan baru untuk serangan besar-besaran terbaru di Ukraina, mungkin menyerbu ibu kota Kiev.

Zelensky juga tampaknya mengandalkan pengamanan senjata yang lebih canggih dari mitra Barat Ukraina untuk menangkal serangan dan akhirnya mengusir pasukan Rusia.

Pada hari Senin, Zelenskyy melanjutkan upaya diplomatik, berbicara dengan Peter Fiala, Perdana Menteri Republik Ceko, ketua 27 anggota Uni Eropa saat ini.

“Saya yakin tentara kita di garis depan akan mendapatkan senjata dan perlengkapan ini. Sebentar lagi,” katanya.

Baca Juga: Zelenskyy Tiba-Tiba Kunjungi Bakhmut, Disebut Titik Terpanas Pertempuran Rusia-Ukraina

Rusia melancarkan serangan besar-besaran ke Soledar di Ukraina timur, kata pejabat di Kiev hari Selasa, (10/1/2023), memaksa pasukan Ukraina kewalahan menghalau serangan bergelombang yang dipimpin tentara bayaran Rusia dari kesatuan Wagner. (Sumber: AP Photo/Efrem Lukatsky)

Prancis, Jerman, dan Amerika Serikat semuanya berjanji minggu lalu untuk mengirim kendaraan tempur lapis baja, memenuhi permintaan lama Ukraina.

Inggris sedang mempertimbangkan untuk memasok Ukraina dengan tank untuk pertama kalinya, seperti laporan Sky News mengutip sumber Barat. Kementerian Pertahanan Inggris tidak berkomentar atas berita tersebut.

Analis militer mengatakan manfaat militer strategis bagi Rusia dengan merebut Bakhmut dan Soledar akan terbatas.

Taras Berezovets, seorang jurnalis Ukraina, komentator politik dan perwira tentara Ukraina, mengatakan menduduki Soledar tidak masuk akal, kecuali sebagai kemenangan pribadi untuk Prigozhin, yang bagaimanapun, akan lebih mudah diduduki daripada Bakhmut.

“Ini perang pribadinya,” kata Berezovets di YouTube.

Seorang pejabat AS mengatakan Prigozhin mengincar garam dan gipsum dari tambang, yang diyakini terbentang lebih dari 100 mil di bawah tanah dan berisi gua-gua berskala auditorium.

Baca Juga: Pengakuan Mantan Komandan Perang Rusia, Tentara Putin Sudah Kalah di Ukraina

Asap membubung dari sebuah lokasi setelah serangan di Soledar, tempat terjadinya pertempuran sengit dengan pasukan Rusia di wilayah Donetsk, Ukraina, Minggu, 8 Januari 2023. (Sumber: AP Photo/Roman Chop)

Gelombang serangan

Berezovets mengatakan pasukan Ukraina yang bertempur di Bakhmut dan Soledar mengatakan serangan datang dalam gelombang kelompok kecil, tidak lebih dari 15 orang, dengan gelombang pertama biasanya musnah. Pasukan pro-Rusia meninggalkan pita putih untuk mengikuti gelombang berikutnya.

“Kerumitan pertempuran di kota-kota seperti Bakhmut dan Soledar adalah sulit untuk menentukan siapa kawan dan siapa musuh,” katanya.

Di pusat pengungsian di dekat Kramatorsk, seorang pengungsi berusia 60 tahun bernama Olga mengatakan dia melarikan diri dari Soledar setelah pindah dari apartemen ke apartemen karena masing-masing dihancurkan dalam pertempuran tank.

“Tidak ada satu rumah pun yang masih utuh. Apartemen terbakar, terbelah dua,” kata Ms Olha, yang hanya memberikan nama depannya.

Dua orang tewas dalam serangan roket Rusia di Kramatorsk pada Senin malam, kata Kyrylo Tymoshenko, seorang pembantu Zelensky, di Telegram.




Sumber : Kompas TV/Straits Times/Sky News




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x