Kompas TV internasional krisis rusia ukraina

Rusia Lancarkan Serangan Habis-habisan ke Ukraina Timur, Jalanan Penuh Mayat Bergelimpangan

Kompas.tv - 10 Januari 2023, 13:28 WIB
rusia-lancarkan-serangan-habis-habisan-ke-ukraina-timur-jalanan-penuh-mayat-bergelimpangan
Asap membumbung di kota Soledar, Ukraina. Rusia melancarkan serangan besar-besaran ke Soledar di Ukraina timur, kata pejabat di Kiev hari Selasa, (10/1/2023), memaksa pasukan Ukraina kewalahan menghalau serangan bergelombang yang dipimpin tentara bayaran Rusia dari kesatuan Wagner (Sumber: Straits Times)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Iman Firdaus

Pada hari Senin, Zelenskyy melanjutkan upaya diplomatik, berbicara dengan Peter Fiala, Perdana Menteri Republik Ceko, ketua 27 anggota Uni Eropa saat ini.

“Saya yakin tentara kita di garis depan akan mendapatkan senjata dan perlengkapan ini. Sebentar lagi,” katanya.

Baca Juga: Zelenskyy Tiba-Tiba Kunjungi Bakhmut, Disebut Titik Terpanas Pertempuran Rusia-Ukraina

Rusia melancarkan serangan besar-besaran ke Soledar di Ukraina timur, kata pejabat di Kiev hari Selasa, (10/1/2023), memaksa pasukan Ukraina kewalahan menghalau serangan bergelombang yang dipimpin tentara bayaran Rusia dari kesatuan Wagner. (Sumber: AP Photo/Efrem Lukatsky)

Prancis, Jerman, dan Amerika Serikat semuanya berjanji minggu lalu untuk mengirim kendaraan tempur lapis baja, memenuhi permintaan lama Ukraina.

Inggris sedang mempertimbangkan untuk memasok Ukraina dengan tank untuk pertama kalinya, seperti laporan Sky News mengutip sumber Barat. Kementerian Pertahanan Inggris tidak berkomentar atas berita tersebut.

Analis militer mengatakan manfaat militer strategis bagi Rusia dengan merebut Bakhmut dan Soledar akan terbatas.

Taras Berezovets, seorang jurnalis Ukraina, komentator politik dan perwira tentara Ukraina, mengatakan menduduki Soledar tidak masuk akal, kecuali sebagai kemenangan pribadi untuk Prigozhin, yang bagaimanapun, akan lebih mudah diduduki daripada Bakhmut.

“Ini perang pribadinya,” kata Berezovets di YouTube.

Seorang pejabat AS mengatakan Prigozhin mengincar garam dan gipsum dari tambang, yang diyakini terbentang lebih dari 100 mil di bawah tanah dan berisi gua-gua berskala auditorium.

Baca Juga: Pengakuan Mantan Komandan Perang Rusia, Tentara Putin Sudah Kalah di Ukraina

Asap membubung dari sebuah lokasi setelah serangan di Soledar, tempat terjadinya pertempuran sengit dengan pasukan Rusia di wilayah Donetsk, Ukraina, Minggu, 8 Januari 2023. (Sumber: AP Photo/Roman Chop)

Gelombang serangan

Berezovets mengatakan pasukan Ukraina yang bertempur di Bakhmut dan Soledar mengatakan serangan datang dalam gelombang kelompok kecil, tidak lebih dari 15 orang, dengan gelombang pertama biasanya musnah. Pasukan pro-Rusia meninggalkan pita putih untuk mengikuti gelombang berikutnya.

“Kerumitan pertempuran di kota-kota seperti Bakhmut dan Soledar adalah sulit untuk menentukan siapa kawan dan siapa musuh,” katanya.

Di pusat pengungsian di dekat Kramatorsk, seorang pengungsi berusia 60 tahun bernama Olga mengatakan dia melarikan diri dari Soledar setelah pindah dari apartemen ke apartemen karena masing-masing dihancurkan dalam pertempuran tank.

“Tidak ada satu rumah pun yang masih utuh. Apartemen terbakar, terbelah dua,” kata Ms Olha, yang hanya memberikan nama depannya.

Dua orang tewas dalam serangan roket Rusia di Kramatorsk pada Senin malam, kata Kyrylo Tymoshenko, seorang pembantu Zelensky, di Telegram.




Sumber : Kompas TV/Straits Times/Sky News




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x