WASHINGTON, KOMPAS.TV – Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dilaporkan akan melakukan perjalanan ke Washington, Amerika Serikat (AS) dan mengunjungi Kongres AS hari ini Rabu (21/12/2022).
"Meskipun perjalanan tersebut belum dikonfirmasi dan masalah keamanan dapat memaksa perubahan dalam rencana," kata seorang sumber yang mengetahui perencanaan tersebut pada Selasa (20/12).
Punchbowl News pertama kali melaporkan kemungkinan perjalanan tersebut, yang akan menjadi perjalanan pertama Zelenskyy ke luar Ukraina sejak Rusia melancarkan serangannya ke negara itu pada 24 Februari silam.
Kunjungannya juga bisa termasuk singgah di Gedung Putih, seperti laporan CNN yang dikutip Straits Times, Rabu (21/12). Kedua media tersebut mengutip sumber yang mengetahui masalah tersebut.
Menurut laporan Punchbowl, Zelenskyy diperkirakan akan bertemu dengan pimpinan kongres dan ketua komite keamanan nasional dari partai Republik dan Demokrat serta berpidato di sidang gabungan Kongres.
Zelenskyy terakhir meninggalkan Ukraina untuk Konferensi Keamanan Munich pada 19 Februari, menurut jadwal resminya. Juru bicaranya belum menanggapi pesan tertulis yang meminta konfirmasi.
Baca Juga: Zelenskyy Tiba-Tiba Kunjungi Bakhmut, Disebut Titik Terpanas Pertempuran Rusia-Ukraina
Sebelumnya pada hari Selasa, Ketua Kongres AS Nancy Pelosi mengatakan akan ada sesi Kongres pada hari Rabu malam yang akan memiliki "fokus khusus pada demokrasi".
Ucapan Pelosi, yang datang dalam sebuah surat, tidak merinci apa yang akan dibahas dalam sidang tersebut. Kantornya belum segera menanggapi permintaan komentar atas laporan kunjungan Zelensky.
Perwakilan AS Marcy Kaptur, ketua bersama Kaukus Kongres Ukraina, mengatakan kepada CBS News bahwa ada upaya berkelanjutan untuk membawa Zelenskyy ke gedung Kongres atau Capitol pada hari Rabu dan membuatnya berpidato di depan Kongres.
“Kami akan sangat tersanjung jika dia berkunjung. Saya kagum dia bisa melakukannya mengingat situasinya. Merupakan hadiah yang luar biasa untuk memilikinya di Capitol.
Kami bekerja dengan kepemimpinan untuk membantu. Kami pribadi mengerti jika dia tidak bisa hadir pada menit-menit terakhir,” kata Kaptur seperti dikutip dari CBS News.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy hari Selasa, (20/12/2022) melakukan kunjungan tiba-tiba ke garis depan di kota Bakhmut, Oblast (daerah setingkat provinsi) Donetsk. Kota ini sebelumnya disebut otoritas Ukraina sebagai "titik terpanas" pertempuran lawan pasukan Rusia belakangan ini.
Baca Juga: Pasukan Khusus Separatis Pro-Rusia Klaim Tentara Ukraina Tolak Bertempur Massal lalu Dieksekusi
Zelenskyy melakukan perjalanan mendadak ke pasukan di garis depan timur Kota Bakhmut yang babak belur pada Selasa kemarin, menggarisbawahi upaya Rusia yang gagap tetapi gigih untuk merebutnya.
Dalam pidato video Selasa malam, dia merujuk pada perjalanannya ke "Benteng Bakhmut" di Donetsk, salah satu provinsi yang diklaim telah dianeksasi Rusia pada bulan September, dalam langkah yang ditolak sebagian besar negara sebagai pendudukan ilegal.
Menurut rilis Kantor Kepresidenan Ukraina via Associated Press, Zelenskyy menemui garnisun yang menjaga Bakhmut, lokasi "pertempuran sengit" antara pasukan pertahanan Ukraina dengan pasukan invasi Rusia.
Bakhmut sendiri terletak sekitar 600 kilometer di timur Kiev. Kota ini berhasil dipertahankan Ukraina, menghalangi misi Moskow mencaplok keseluruhan kawasan Donbass.
Adapun invasi Rusia yang dimulai sejak 24 Februari lalu kehilangan momentum beberapa bulan belakangan.
Kendati Presiden Rusia Vladimir Putin meresmikan aneksasi empat daerah provinsial, yakni Donetsk, Luhansk, Kherson, dan Zaporizhzhia, keempat daerah itu masih diperebutkan melalui pertempuran.
Bakhmut pun berarti strategis bagi kelangsungan invasi Rusia. Jika berhasil merebut kota ini, Rusia akan memotong jalur suplai Ukraina dan membuka jalan ke kota-kota yang menjadi benteng penting Ukraina di Donbass.
Dalam upaya merebut Bakhmut, pasukan invasi Rusia dilaporkan dipimpin oleh kelompok tentara bayaran Wagner Group.
Rusia awalnya berdalih melakukan invasi untuk melindungi Oblast Donetsk dan Luhansk yang diperebutkan Ukraina dengan separatis pro-Rusia. Namun, dua provinsi itu belum sepenuhnya dikuasai Rusia hingga bulan kesepuluh perang.
Gubernur Donetsk Pavlo Kyrylenko melaporkan 19 kota dan desa di Donetsk dihujani artlileri oleh Rusia pada Senin (19/12). Otoritas Ukraina melaporkan, antara Senin (19/12) dan Selasa (20/12), lima warga sipil tewas akibat serangan jarak jauh Rusia.
Sumber : Kompas TV/Straits Times/Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.