ST. PETERSBURG, KOMPAS.TV - Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan Kiev jika otoritas Ukraina mencoba untuk melakukan serangan teroris di wilayah Federasi Rusia, respons Rusia akan keras.
Seperti laporan Tass, Senin (10/10/2022), Presiden Putin menunjukkan bahwa rezim Kiev, dengan tindakannya, sebenarnya menempatkan dirinya setara dengan kelompok teroris internasional.
"Jika upaya untuk melakukan serangan teroris di wilayah kami terus berlanjut, tanggapan Rusia akan keras dan dalam skala akan sesuai dengan tingkat ancaman yang ditimbulkan terhadap Federasi Rusia," kata Putin saat pertemuan operasional dengan Dewan Keamanan Federasi Rusia, Senin.
"Tidak ada yang meragukan hal ini," tegas Putin.
Putin mengatakan tidak mungkin untuk membiarkan kejahatan semacam ini tidak terjawab. Dengan suara tegas Putin mengatakan, "Pagi ini, atas saran Kementerian Pertahanan dan sesuai dengan rencana Staf Umum Rusia, serangan besar-besaran dilakukan dengan senjata udara, laut dan darat jarak jauh presisi tinggi di infrastruktur energi, komando militer dan fasilitas komunikasi Ukraina."
Presiden menginstruksikan Menteri Pertahanan Sergei Shoigu untuk "melaporkan hasilnya."
Baca Juga: Kiev Diserang Rudal yang Sebabkan 2 Ledakan setelah Lama Tenang, Serangan Balasan Rusia?
Pertemuan tersebut dihadiri oleh PM Rusia Mikhail Mishustin, Ketua DPR Valentina Matvienko dan Vyacheslav Volodin, Wakil Ketua Dewan Keamanan Dmitry Medvedev, Kepala Administrasi Kepresidenan Anton Vaino, Sekretaris Dewan Keamanan Nikolai Patrushev.
Selain itu hadir Mendagri Rusia Vladimir Kolokoltsev, Menlu Sergei Lavrov, Menhan Sergei Shoigu, Direktur Dinas Keamanan Federal Alexander Bortnikov, Direktur Badan Intelijen Asing Sergei Naryshkin, Perwakilan Khusus Presiden untuk Perlindungan Lingkungan, Ekologi dan Transportasi Sergei Ivanov.
Usai pidato, pertemuan dilanjutkan secara tertutup bagi wartawan.
Wakil kepala Dewan Keamanan Federasi Rusia Dmitry Medvedev pada hari yang sama mengumumkan perlunya pembongkaran dan pendongkelan total rezim politik Ukraina, yang merupakan ancaman bagi Federasi Rusia.
“Negara Ukraina dalam konfigurasinya saat ini dengan rezim politik Nazi akan menimbulkan ancaman yang konstan, langsung dan jelas bagi Rusia. Oleh karena itu, selain melindungi rakyat kita dan melindungi perbatasan negara, tujuan tindakan kita di masa depan, menurut pendapat saya, harus benar-benar membongkar rezim politik Ukraina," tulis politisi itu hari Senin di saluran Telegram-nya.
Dia menekankan pernyataan itu adalah posisi pribadinya.
Mengomentari serangan dengan senjata presisi jarak jauh pada energi, komando militer dan fasilitas komunikasi di Ukraina, Medvedev mencatat, "episode pertama telah dimainkan." "Akan ada yang lain," janjinya.
Baca Juga: Latihan Gabungan Aliansi Saingan NATO yang Dipimpin Rusia Dibatalkan Sepihak oleh Kirgizstan
Sebelumnya ledakan terjadi di Kiev, Dnepropetrovsk, Odessa, Ivano-Frankivsk, Kirovograd, Sumy, Kharkiv dan wilayah lainnya akibat serangan rudal presisi Rusia.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengumumkan ancaman terhadap fasilitas energi di seluruh negeri.
Di Kiev, fasilitas infrastruktur penting rusak. Akibat ledakan tersebut, ada korban tewas dan luka-luka.
Di beberapa daerah, misalnya di Poltava dan Lvov, terjadi gangguan aliran listrik dan air.
Semua sekolah di negara itu dialihkan menjadi pembelajaran jarak jauh hingga akhir minggu.
Ledakan juga terjadi di Kharkov, berakibat pada pemadaman listrik.
Baca Juga: Putin Sebut Ledakan Jembatan Krimea Ulah Terorisme Ukraina, Penasihat Zelenskyy Beri Balasan Menohok
Zelensky mengatakan fasilitas energi di seluruh negeri berada di bawah ancaman.
"Wilayah Kiev dan Khmelnytsky, Lviv dan Dnipro, Vinnitsa, Frankivshchyna, Zaporozhye, wilayah Sumy, wilayah Kharkiv, Zhytormyrshchyna, wilayah Kirovohrad, Selatan," ia mencatat mungkin ada pemadaman listrik sementara.
Menurut Perdana Menteri Ukraina Denys Shmyhal, 11 fasilitas infrastruktur penting di 8 wilayah negara dan Kiev rusak, beberapa wilayah tidak diberi energi.
Secara khusus, kerusakan tercatat pada fasilitas infrastruktur energi di wilayah Lviv, Sumy dan Zhytomyr.
Selain itu, ledakan terjadi di fasilitas infrastruktur penting di wilayah Ivano-Frankivsk.
Sumber : Tass
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.