Mengomentari serangan dengan senjata presisi jarak jauh pada energi, komando militer dan fasilitas komunikasi di Ukraina, Medvedev mencatat, "episode pertama telah dimainkan." "Akan ada yang lain," janjinya.
Baca Juga: Latihan Gabungan Aliansi Saingan NATO yang Dipimpin Rusia Dibatalkan Sepihak oleh Kirgizstan
Sebelumnya ledakan terjadi di Kiev, Dnepropetrovsk, Odessa, Ivano-Frankivsk, Kirovograd, Sumy, Kharkiv dan wilayah lainnya akibat serangan rudal presisi Rusia.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengumumkan ancaman terhadap fasilitas energi di seluruh negeri.
Di Kiev, fasilitas infrastruktur penting rusak. Akibat ledakan tersebut, ada korban tewas dan luka-luka.
Di beberapa daerah, misalnya di Poltava dan Lvov, terjadi gangguan aliran listrik dan air.
Semua sekolah di negara itu dialihkan menjadi pembelajaran jarak jauh hingga akhir minggu.
Ledakan juga terjadi di Kharkov, berakibat pada pemadaman listrik.
Baca Juga: Putin Sebut Ledakan Jembatan Krimea Ulah Terorisme Ukraina, Penasihat Zelenskyy Beri Balasan Menohok
Zelensky mengatakan fasilitas energi di seluruh negeri berada di bawah ancaman.
"Wilayah Kiev dan Khmelnytsky, Lviv dan Dnipro, Vinnitsa, Frankivshchyna, Zaporozhye, wilayah Sumy, wilayah Kharkiv, Zhytormyrshchyna, wilayah Kirovohrad, Selatan," ia mencatat mungkin ada pemadaman listrik sementara.
Menurut Perdana Menteri Ukraina Denys Shmyhal, 11 fasilitas infrastruktur penting di 8 wilayah negara dan Kiev rusak, beberapa wilayah tidak diberi energi.
Secara khusus, kerusakan tercatat pada fasilitas infrastruktur energi di wilayah Lviv, Sumy dan Zhytomyr.
Selain itu, ledakan terjadi di fasilitas infrastruktur penting di wilayah Ivano-Frankivsk.
Sumber : Tass
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.