LONDON, KOMPAS.TV — Untuk Presiden Amerika Serikat Joe Biden, kenangan atas Ratu Elizabeth adalah kue crumpet, semacam kue serabi khas Inggris. Sementara untuk ibu negara AS, Jill Biden, itu adalah tehnya yang hangat.
Joe Biden dan istrinya, Jill, seperti laporan Associated Press, Senin, (19/9/2022), mengisahkan kenangan sangat pribadi mereka bersama mendiang Ratu Elizabeth II, acara minum teh mereka tahun lalu ketika mendiang Ratu mengundang keduanya di Kastil Windsor, dekat London.
Presiden Joe Biden mengatakan Ratu Elizabeth mengingatkannya pada mendiang ibunya, mengingat saat bertemu, Ratu Elizabeth terus menawarinya kue crumpet, dan Biden tidak mampu menolak.
"Saya terus memakan semua yang dia taruh di depan saya," katanya. "Tapi dia secara pribadi sama dengan ... citranya: layak, terhormat, dan semuanya tentang pelayanan."
Baca Juga: Ratu Elizabeth II Hari Ini Dimakamkan, Antrian Pelayat Ditutup dan Raja Charles Ungkap Penghargaan
Ratu, yang merupakan monarki terlama di Inggris, meninggal awal bulan ini setelah 70 tahun bertakhta di kerajaan Inggris Raya.
Biden termasuk di antara ratusan kepala negara dan pejabat tinggi lainnya yang berada di London untuk menghadiri upacara pemakaman kenegaraannya pada Senin di Westminster Abbey.
Ibu negara mengatakan kepada The Associated Press dalam sebuah wawancara telepon setelah dia dan presiden menghadiri resepsi di Istana Buckingham bahwa "apa yang benar-benar membuat saya terkesan" tentang ratu adalah "betapa hangat dan ramahnya dia."
"Saya menyukai rasa ingin tahunya. Dia ingin tahu semua tentang politik Amerika, jadi dia mengajukan pertanyaan demi pertanyaan kepada Joe," kata Jill Biden.
Dia mengatakan duduk di ruang tamu Elizabeth "hampir seperti, Anda tahu, duduk dengan nenek Anda."
Baca Juga: Presiden AS Berikan Penghormatan Terakhir untuk Ratu Elizabeth II
"Dan dia (Ratu) berkata, 'Biarkan saya menuangkan tehnya,' dan kami berkata, 'Tidak, tidak, biarkan kami membantu,' dan dia (Ratu) menimpali, 'Oh, tidak, tidak, tidak, saya akan mengambilkan ini. Duduklah," tutur Jill Biden.
"Dan itu adalah momen yang sangat spesial dengan seorang perempuan yang sangat spesial."
Keluarga Biden memberi penghormatan kepada ratu pada hari Minggu dengan melakukan perjalanan ke Westminster Hall, di mana Ratu Elizabeth II disemayamkan di hadapan puluhan ribu pelayat yang menghabiskan belasan jam menunggu untuk memberi penghormatan terakhir.
Pasangan orang nomor satu Amerika Serikat itu kemudian menandatangani buku belasungkawa di Lancaster House sebelum pergi ke Istana Buckingham untuk resepsi yang diselenggarakan oleh Raja Charles III dan anggota keluarga kerajaan lainnya untuk para pemimpin dunia yang terbang menghadiri pemakaman.
Setelah menandatangani buku itu, Biden mengatakan bahwa hatinya tertuju pada keluarga kerajaan karena kematian Ratu telah meninggalkan mereka dengan "lubang raksasa."
Baca Juga: Sejarah Pemakaman Kerajaan Inggris dari Raja Edward VII, Lady Diana, hingga Ratu Elizabeth II
“Terkadang Anda berpikir Anda tidak akan pernah, Anda tidak akan pernah bisa mengatasinya,” kata Biden, yang sering berbicara secara sangat pribadi tentang kehilangan setelah kematian istri pertamanya dan bayi perempuannya, dan kemudian seorang putra dewasa.
"Tapi seperti yang telah saya katakan kepada raja, mendiang ratu akan bersamanya di setiap langkah — setiap menit, setiap saat. Dan itu gagasan yang meyakinkan."
Sambil berdiri di samping peti jenazah pada hari Minggu, ibu negara AS Jill Biden berkisah, dia melihat seorang anak laki-laki kecil mengenakan seragam Pramuka masuk dan memberi hormat kepada jenazah ratu.
"Maksud saya, itu hanya membuat saya tercekat," katanya, dan menunjukkan "betapa banyak orang sangat mencintai ratu mereka, berapa pun usia mereka."
Presiden Biden menulis dalam buku belasungkawa bahwa ratu "dikagumi di seluruh dunia karena komitmennya yang tak tergoyahkan untuk melayani."
Baca Juga: Mewahnya Imperial State Crown di Peti Elizabeth II: Dihiasi 2.868 Berlian, Pernah Jatuh ke Selokan
Ibu negara AS menandatangani buku belasungkawa terpisah untuk pasangan dan duta besar, menulis "Ratu Elizabeth menjalani hidupnya untuk rakyatnya. Dia melayani dengan kebijaksanaan dan rahmat. Kami tidak akan pernah melupakan kehangatan, kebaikan, dan percakapan yang kami lakukan."
Dalam wawancara tersebut, Jill Biden memperingatkan bahwa ada "yang manusiawi" dalam kematian sang ratu.
Berbicara tentang Charles, dia berkata, "Dia adalah raja, tetapi tidak ada yang boleh lupa, dia kehilangan ibunya dan, Anda tahu, Pangeran William kehilangan seorang nenek."
Jill melanjutkan, "Terkadang kita cenderung melupakan bagian yang benar-benar manusiawi dari ini dan kesedihan yang ... harus mereka tanggung dan bagaimana mereka harus berduka di depan umum. Tapi sepertinya mereka baik-baik saja," katanya.
Lebih dari 2.000 orang diperkirakan berada di Westminster Abbey untuk pemakaman Senin.
Sumber : Kompas TV/Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.