PHILADELPHIA, KOMPAS.TV - Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden menyerang gerakan MAGA (Makes America Great Again) yang diusung mantan Presiden Donald Trump dan Partai Republik.
Biden merasa gerakan MAGA dan pendukungnya sebagai ancaman bagi demokrasi.
Pernyataan itu diungkapkan Biden dalam pidatonya di Philadelphia, Kamis (1/9/2022).
“Kekuatan MAGA akan membuat negara ini mundur ke belakang,” ujarnya dalam pidato tersebut dikutip dari BBC.
Baca Juga: Putin Melayat Jenazah Gorbachev, Tapi Tidak akan Hadir Pada Pemakamannya
Namun, Biden tak menggeneralisir bahwa semua Republikan adalah pendukung MAGA.
Biden sendiri tak mengutuk semua 74 juta orang Amerika yang memilih Trump dua tahun lalu.
Tidak semua Republikan, bahkan tidak semua Republikan mayoritas adalah MAGA Republikan,” tuturnya.
“Tapi tak perlu dipertanyakan, bahwa partai Republik saat ini didominasi, didorong dan diintimidasi oleh Donald Trump dan Partai Republik MAGA, karena itu adalah ancaman bagi negeri ini,” katanya.
Biden pun mencontohkan terkait penyerbuan Gedung Capitol oleh para pendukung Trump.
Ia menegaskan para pendukung Trump menganggap hal tercela tersebut sebagai sebuah tidakan patriotik, bukannya kekacauan.
“Untuk waktu lama, kami mengatakan ke diri sendiri bahwa demokrasi Amerika tergaransi. Tapi tidak. Kita harus membelanya, melindunginya, menegakkannya. Itu harus dilakukan semua dari kita,” ujarnya.
Berdasarkan laporan, saat Biden berpidato seseorang terdengar mengejek dan membunyikan pengeras suara dan sirene.
Biden pun menanggapi gangguan yang didapat saat dirinya berpidato.
“Mereka berhak menjadi keterlaluan. Ini adalah demokrasi. Sopan santun bukanlah apa-apa yang pernah mereka derita,” kata Biden.
Namun, pernyataan Biden itu dibalas oleh anggota terkenal Republikan, Kevin McCarthy.
Baca Juga: Tragis! Ingin Menolong Keluarga yang Jatuh ke Sungai saat Selfie, 6 Orang Malah Tewas Tenggelam
Ia menegaskan apa yang dikatakan Biden telah melukai jiwa Amerika.
“Presiden telah memilih untuk memeach belah, merendahkan, dan meremehkan sesame orang Amerika,” ucap McCarthy yang merupakan pemimpin minoritas Republikan di DPR AS.
“Mengapa? Hanya karena mereka tidak setuju dengan kebijakannya. Itu bukan kepemimpinan,” ucapnya.
Ia pun meminta Biden minta maaf karena memfitnah puluhan juta orang Amerika sebagai fasis.
Sumber : BBC
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.