DOHA, KOMPAS.TV - Penyelenggaraan Piala Dunia 2022 di Qatar membuat negara itu disebut akan menjalani operasi transportasi paling rumit untuk acara internasional.
Qatar dilaporkan mengirimkan 1.300 bis ke jalan-jalan di Doha pada Kamis (18/8/2022) untuk melakukan uji coba.
Dengan lebih dari satu juta orang diperkirakan bakal hadir ke negara teluk tersebut untuk turnamen akbar tersebut, pemerintah Qatar enggan mengambil risiko dengan persiapan.
Bakal adanya gerombolan penggemar sepak bola di sekitar kkota, dan di antara delapan stadion bakal menjadi salah satu tantangan terbesar.
Baca Juga: Piala Dunia 2022 Qatar: 2,45 Juta Tiket Telah Terjual, Laga Brasil, Portugal dan Jerman Paling Laris
“Ini menjadi operasi trasportasi yang paling kompleks pernah direncanakan untuk event olahraga besar,” tutur Ahmad al-Obaidly, kepala operasional Mowasalat, yang mengoperasikan layanan bus dan taksi Qatar dikutip dari World Soccer Talk.
Dalam uji coba pertamanya, penyelenggara meniru jadwal untuk hari-hari tersibuk turnamen ketika sekitar 300.000 penggemar bisa berada di Doha poada waktu yang sama.
Di tengah teriknya musim panas, ratusan bus ber-AS dengan sebagian besar tanpa penumpang, pergi ke stadion, stasiun metro, dan titik penjemputan.
Di stasiun metro Al-Wakra di pinggiran kota Doha, lebih dari 1.000 pengemudi Mowasalat berpura-pura menjadi pendukung untuk diangkut ke stadion Al-Janoub yang berjarak 5km.
Stadion Al-Bayt, tempat pertandingan pembukaan yang akan digelar pada 20 November, tak memiliki stasiun metro sendiri.
Ratusan bus tanpa penumpang pun menempuh jarak 25km, ke stasioun terdekat di kota baru Lusail, memproyeksikan membawa penggemar Inggris dan AS ke pertandingan mereka.
Bus-bus itu bahkan melakukan perjalanan pulang setelah tengah malam untuk mendiru kondisi untuk pertandingan larut malam di Grup B.
“Kami ingin memastikan rencana berjalan ke arah yang benar,” tutur Direktur Operasi Mobilitas untuk Penyelenggara Piala Dunia Qatar, Thani Al-Zarraa.
Sementara itu, Obaidly mengungkapkan 3.000 bis telah didatangkan, dan aka nada lebih dari 4.000 bus di jalanan untuk Piala Dunia.
Baca Juga: 94 Hari Jelang Piala Dunia 2022: Hindia Belanda Wakil Pertama Asia yang Jadi Peserta World Cup
Mowasalat juga telah menggandakan jumlah supir bus hingga 14.000 orang untuk Piala Dunia, yang didatangkan dari Asia Selatan dan Afrika.
Obaidly menegaskan para supir itu telah dilatih mengemudi “defensive” untuk menghindari bahaya di jalan, dan ada rencana darurat untuk pendukung yang merepotkan.
Setiap bus juga memiliki lima kamera CCTV yang dipantau di pusat komando pusat untuk pembuat onar.
Setelah turnamen, bus-bus tua Qatar akan diberikan ke pihak lain dan sebagai bagian dari warisan Piala Dunia, mereka akan menjadi negara pertama di dunia yang memiliki layanan transportasi umum listrik.
Sumber : World Soccer Talk
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.