Dalam operasi tersebut, otoritas Meksiko memusnahkan lebih dari 10.000 ton mariyuana, membuat Kartel Guadalajara ditaksir merugi sekitar USD160 juta.
Camarena disekap dan diinterogasi selama lebih dari 30 jam oleh kartel. Penculik juga memakai jasa dokter untuk membuat sang agen tetap sadar selama sesi penyiksaan.
Mayat Camarena kemudian ditemukan sebulan setelah penculikan, memicu kemarahan otoritas Washington.
Selain Camarena, Caro Quintero juga dituduh memerintahkan penculikan dan pembunuhan dua warga AS lain, yakni John Clay Walker dan Albert Radelat pada 1985. Kartel salah mengira bahwa kedua orang itu adalah agen DEA yang menyamar.
Baca Juga: Pertempuarn Hebat Meletus di Meksiko, Polisi vs Kartel Bersenjata Senapan Mesin dan Sniper
Setelah pembunuhan Camarena, Rafael Caro Quintero sempat kabur ke Kosta Rika. Namun, ia ditangkap lalu diekstradisi ke Meksiko pada 4 April 1985. Caro Quintero divonis 40 tahun penjara sebelum bebas lalu menghilang pada 2013.
Beberapa tahun belakangan, Caro Quintero diketahui kembali ke perdagangan narkoba di negara bagian Sonora. Ia disebut terlibat pertumpahan darah terkait narkoba di wilayah utara Meksiko tersebut.
Biro Investigasi Federal AS (FBI) memasukkan Rafael Caro Quintero ke daftar orang paling dicari usai Mahkamah Agung Meksiko memutuskan hukumannya tetap berlaku. FBI menawarkan USD20 juta untuk penangkapannya.
Aparat gabungan Meksiko menangkap Rafael Caro Quintero di daerah San Simon, Sinaloa, di kawasan pegunungan dekat perbatasan Chihuahua. Ia ditangkap berkat jasa anjing pelacak bernama Max yang menemukannya bersembunyi di semak-semak.
Baca Juga: Pengunjung Dan Pekerja Tempat Hiburan Malam Di Sorong Kena Razia Narkoba
Pemerintah Meksiko memasukkan nama Caro Quintero dalam daftar penangkapan pada Jumat (15/7) sekitar tengah hari. Ia telah diincar dua perintah penangkapan serta seberkas permintaan ekstradisi dari pemerintah AS.
Kejaksaan Agung Meksiko menyatakan bahwa Caro Quintero akan diekstradisi ke AS. Selama proses ekstradisi, gembong narkoba ini akan dikurung di penjara berkeamanan maksimum Altiplano, sekitar 80 kilometer di barat Kota Meksiko.
Back in the days of Calderon (and Garcia Luna), they used to get the detained capos and make them do confessions in front of the camera with shaky voices.
— Ioan Grillo (@ioangrillo) July 16, 2022
Today, it's videos with blurred faces.
Maybe that is better... pic.twitter.com/AS0t4UcukT
Penangkapan Rafael Caro Quintero sempat diterpa insiden helikopter jatuh di pesisir Meksiko. Unit helikopter Blackhawk milik Angkatan Laut Meksiko yang membawa 15 orang jatuh dan menewaskan 14 penumpang.
Pihak Angkatan Laut belum merilis informasi penyebab jatuhnya helikopter tersebut. Helikopter itu sebatas disebut mengalami “kecelakaan.”
Terkati penangkapan ini, Jaksa Agung AS Merrick Garland menyampaikan terima kasih kepada otoritas Meksiko. Ia juga menyampaikan belasungkawa atas personel militer yang tewas dalam kecelakaan helikopter.
“Tidak ada tempat sembunyi bagi siapa pun yang menculik, menyiksa, dan membunuh penegak hukum Amerika,” tulis pernyataan Garland dikutip Associated Press.
“Penangkapan hari ini adalah kulminasi kerja tanpa lelah DEA dan mitra Meksiko mereka untuk menyeret Caro Quintero ke hadapan keadilan karena kejahatan-kejahatan yang diduga dilakukannya, termasuk penyiksaan dan eksekusi Agen Khusus DEA Enrique ‘Kiki’ Camarena,” imbuhnya.
Baca Juga: Pasukan Khusus Tentara Meksiko Temukan Banyak Ranjau yang Ditanam Kartel di Kota Aguililla Michoacan
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.