Sementara China tidak disebutkan dalam komunike, namun pengaruhnya yang berkembang di kawasan itu menjadi bahan diskusi di antara para pemimpin.
Amerika Serikat, Australia dan Selandia Baru menjadi salah satu kritikus paling vokal dari pakta keamanan yang ditandatangani antara China dan Kepulauan Solomon, tuan rumah KTT para pemimpin forum tahunan tahun depan.
Rincian pakta tersebut belum dipublikasikan, tetapi kesepakatan itu menimbulkan kekhawatiran akan fasilitas militer permanen China yang berjarak hanya 2.000 kilometer dari pantai timur laut Australia.
Australia sudah memiliki perjanjian keamanan dengan Solomon dan polisi Australia berada di ibu kota, Honiara, menjaga perdamaian sejak kerusuhan akhir tahun lalu.
Baca Juga: Menhan AS Kritik Agresivitas China di Indo-Pasifik, Beijing Balas Sebut Washington Jaga Dominasi
Australia berpendapat keluarga negara-negara forum harus mengelola masalah keamanan mereka sendiri daripada beralih ke pihak luar seperti China.
Komunike tampaknya mendukung pandangan itu dengan komitmen terhadap keamanan "utamakan keluarga" di Pasifik.
Perdana Menteri Kepulauan Solomon Manasseh Sogavare hari Kamis mengatakan, pakta keamanan baru negaranya tidak akan mengizinkan China membangun pangkalan militer di negaranya dan menjadikan warganya "target serangan militer potensial."
Mitra dialog forum, termasuk Amerika Serikat, Cina, Inggris dan Prancis, tidak diundang ke pertemuan puncak tahun ini di ibu kota Fiji, Suva.
Namun, Bainimarama mengundang Wakil Presiden AS Kamala Harris untuk menyampaikan pidato virtual pada hari Rabu, di mana ia mengusulkan peningkatan keterlibatan diplomatik dan bantuan keuangan AS.
Baca Juga: Jepang-Australia Perkuat Kerja Sama Pertahanan di Indo-Pasifik, Bendung Pengaruh China?
Dua atase pertahanan kedutaan China yang sedang menonton pidato Harris dari tempat duduk media ditemukan oleh seorang jurnalis dan dilaporkan ke polisi.
Polisi kemudian meminta mereka pergi, lapor The Guardian.
Tentang pidato Kamala Harris, seorang pejabat China di Beijing mengatakan pemerintahnya menyambut baik dukungan yang lebih besar dari negara lain untuk membantu mengembangkan dan merevitalisasi pulau-pulau Pasifik.
Tetapi pejabat itu memperingatkan, upaya semacam itu tidak boleh dilakukan untuk melawan China.
Baik Kepulauan Solomon dan Kiribati baru-baru ini mengalihkan pengakuan diplomatik mereka dari Taiwan ke Beijing.
Sumber : Kompas TV/Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.