NEZUK, KOMPAS.TV — Ribuan rakyat Bosnia turun ke jalan dalam pawai perdamaian, Jumat (8/7/2022) melalui hutan di Bosnia timur untuk mengenang pembantaian warga Muslim Bosnia di Srebrenica tahun 1995. Pembantaian yang dilakukan oleh milisi Serbia-Bosnia itu merupakan satu-satunya genosida yang diakui di Eropa sejak Perang Dunia II.
Seperti laporan Associated Press, pawai sepanjang 100 kilometer itu menelusuri rute yang diambil oleh pria dan anak laki-laki dari kelompok etnis Bosnia, yang sebagian besar terdiri dari warga Muslim, ketika mereka mencoba melarikan diri dari Srebrenica setelah direbut oleh pasukan Serbia Bosnia pada hari-hari penutupan perang antaretnis di negara itu pada 1990-an.
"Saya datang ke sini bersama dua putra saya dan 50 orang lainnya dari kampung halaman saya untuk menghormati para korban, untuk mengingat penderitaan mereka," kata Ademir Mesic dari kota Bosanska Krupa di barat laut Bosnia.
"Pada beberapa saat, di beberapa tempat yang kami lewati, saya merasa kulit saya merinding," kata Mirce Malic dari kota timur laut Tuzla.
"Sulit untuk memikirkan apa yang telah dialami para korban (pembantaian), berjalan melalui sini dan tidak tahu apa yang menanti mereka di tikungan."
Baca Juga: Seorang Kakek di Bosnia Bangun Rumah Berputar, Ingin Senangkan Istri yang Terus Mengeluh Bosan
Pada bulan Juli 1995, sedikitnya 8.000 laki-laki Bosnia dipisahkan oleh tentara Serbia dari istri, anak, ibu dan saudara perempuan mereka, dikejar melalui hutan di sekitar Srebrenica dan dibantai oleh pasukan tersebut.
Tentara Serbia-Bosnia membuang mayat para korban di banyak kuburan massal yang tersebar di sekitar kota timur dalam upaya menyembunyikan bukti kejahatan.
Korban yang baru diidentifikasi, dimakamkan kembali setiap tahun pada 11 Juli, peringatan hari pembunuhan dimulai pada 1995, di pemakaman yang luas dan masih berkembang di luar Srebrenica.
Sejauh ini, sisa-sisa lebih dari 6.600 jasad warga Muslim Bosnia telah ditemukan, diidentifikasi dan dimakamkan di pemakaman.
Sisa-sisa 50 korban lainnya, yang baru-baru ini ditemukan di kuburan massal dan diidentifikasi melalui analisis DNA, akan dimakamkan di sana pada hari Senin (11/7).
Pada Jumat (8/7), rakyat Bosnia berbaris di jalan utama Sarajevo saat sebuah truk besar membawa peti mati lewat dalam perjalanan ke Srebrenica.
Baca Juga: Ujaran Kebencian dan Glorifikasi Kejahatan Perang Meningkat di Bosnia dan Serbia, PBB Prihatin
Truk itu berhenti di depan kantor kepresidenan Bosnia di mana orang-orang memberi hormat menyelipkan bunga ke sampingnya.
Di antara mereka adalah Fatima Aljic, yang putranya, suami, dan saudara lelakinya dibunuh dalam pembantaian itu.
Aljic masih mencari jenazah mereka sampai hari ini. "Setiap tahun saya datang untuk mengucapkan selamat tinggal kepada para korban dan itu sulit, sangat sulit," kata Aljic sebelum menangis.
"Akan sulit bahkan untuk menyaksikan apa yang terjadi pada kita juga terjadi pada orang lain, apalagi mengalaminya sendiri."
Pembantaian Srebrenica adalah puncak berdarah perang di Bosnia, yang terjadi, setelah pecahnya Yugoslavia melepaskan ambisi nasionalistik dan ambisi teritorial yang membuat Serbia Bosnia melawan dua faksi etnis utama lainnya di negara itu, Kroasia dan Bosnia.
Pembantaian itu dinyatakan sebagai genosida oleh pengadilan internasional dan nasional, tetapi para pemimpin Serbia di Bosnia dan negara tetangga Serbia terus meremehkan atau bahkan menyangkalnya, meskipun ada bukti tak terbantahkan tentang apa yang terjadi.
Sumber : Kompas TV/Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.