Sejauh ini, sisa-sisa lebih dari 6.600 jasad warga Muslim Bosnia telah ditemukan, diidentifikasi dan dimakamkan di pemakaman.
Sisa-sisa 50 korban lainnya, yang baru-baru ini ditemukan di kuburan massal dan diidentifikasi melalui analisis DNA, akan dimakamkan di sana pada hari Senin (11/7).
Pada Jumat (8/7), rakyat Bosnia berbaris di jalan utama Sarajevo saat sebuah truk besar membawa peti mati lewat dalam perjalanan ke Srebrenica.
Baca Juga: Ujaran Kebencian dan Glorifikasi Kejahatan Perang Meningkat di Bosnia dan Serbia, PBB Prihatin
Truk itu berhenti di depan kantor kepresidenan Bosnia di mana orang-orang memberi hormat menyelipkan bunga ke sampingnya.
Di antara mereka adalah Fatima Aljic, yang putranya, suami, dan saudara lelakinya dibunuh dalam pembantaian itu.
Aljic masih mencari jenazah mereka sampai hari ini. "Setiap tahun saya datang untuk mengucapkan selamat tinggal kepada para korban dan itu sulit, sangat sulit," kata Aljic sebelum menangis.
"Akan sulit bahkan untuk menyaksikan apa yang terjadi pada kita juga terjadi pada orang lain, apalagi mengalaminya sendiri."
Pembantaian Srebrenica adalah puncak berdarah perang di Bosnia, yang terjadi, setelah pecahnya Yugoslavia melepaskan ambisi nasionalistik dan ambisi teritorial yang membuat Serbia Bosnia melawan dua faksi etnis utama lainnya di negara itu, Kroasia dan Bosnia.
Pembantaian itu dinyatakan sebagai genosida oleh pengadilan internasional dan nasional, tetapi para pemimpin Serbia di Bosnia dan negara tetangga Serbia terus meremehkan atau bahkan menyangkalnya, meskipun ada bukti tak terbantahkan tentang apa yang terjadi.
Sumber : Kompas TV/Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.