JAKARTA, KOMPAS.TV - Kunjungan Presiden Joko Widodo ke Ukraina dan Rusia diyakini sebagai sebuah strategi untuk kesuksesan G20.
Hal itu diungkapkan oleh pengamat politik Ahmad Khoirul Umam Ph.d, dalam seminar online bertajuk Harapan dari Misi Perdamaian Jokowi, Minggu (3/7/2022).
Menurut Umam, pertemuan Presiden Jokowi dengan Presiden Volodymyr Zelensky dan Presiden Rusia, Vladimir Putin merupakan bagian dari double track strategy.
Pasalnya, ia menegaskan agenda G20 nanti menjadi sebuah pertaruhan reputasi yang sangat besar bagi Indonesia.
Baca Juga: Kedubes AS di Rusia Ogah Gunakan Nama Jalan Pemberontak Pro-Rusia, Pakai Koordinat di Situs Resmi
Apalagi, menurutnya pelaksanaan agenda G20 saat ini berbeda dengan gelaran sebelumnya, mengingat dunia juga baru mengalami wabah Covid-19 yang cukup panjang.
“Sebelumnya tidak ada dinamika yang begitu intens, tidak ada tensi yang berdampak tak hanya pada keamanan global, tetapi juga kebangkitan ekonomi global, khususnya pasca Covid-19,” ujarnya.
Ia juga menegaskan beban Indonesia sebagai Presidensi G20 sangat berat, khususnya setelah terjadinya penyerangan Rusia ke Ukraina.
Menurutnya terlihat dinamika dan intensitasnya menjadi begitu luar biasa pada agenda G20 saat ini.
Salah satunya yang menjadi indikator adalah aksi walk-out dari sejumlah menteri keuangan pada pertemuan G20 di Amerika Serikat, yang memastikan sikap nnegara Barat terhadap Rusia.
Walk-out terjadi setelah delegasi Rusia ikut bicara pada pertemuan di Washingtn DC tersebut.
Selain itu sejumlah negara termasuk Australia, sudah memberikan pernyataan tak akan hadir dalam G20 jika Putin datang.
“Tentu ini akan menjadi pertaruhan reputasi yang sangat luar biasa,” katanya.
Ia pun mengungkapkan keputusan Presiden Jokowi bertemu Zelensky dan Putin merupakan sebuah langkah berani dan patut diapresiasi.
Umam mengatakan bahwa apa yang dilakukan Presiden Jokowi sebagai langkah all-out untuk menyukseskan G20.
Ia mengatakan kenapa langkah Jokowi tersebut sebagai double track strategy, karena menyentuh dua aspek.
Menurutnya yang pertama karena menyentuh satu arah elit.
“Bagaimana pun juga konflik Rusia-Ukraina bukan semata-mata sebagai pertaruhan dari kedua negara, tetapi juga ada kekuatan besar di balik konflik itu,” ujarnya.
Ia pun menegaskan elit yang dimaksud adalah elemen dari G7, yang memegang kekuatan ekonomi 31 persen GDP dunia.
Baca Juga: Betapa Lelahnya Jokowi: 29 Jam di Udara, 24 Jam di Kereta, Singgahi 5 Negara, Ini Rutenya
Umam pun melihat Presiden Jokowi sudah melakukan komunikasi awal yang baik dengan forum G7 untuk menyukseskan G20.
Sedangkan yang kedua, Presiden Jokowi langsung menukik ke persoalan utama yaitu upaya menghentikan perang.
Ia pun menegaskan langkah yang ditempuh Presiden Jokowi tersebut sangat strategis.
Selain itu, Umam juga mencatat pertemuan Presiden Jokowi dengan Zelensky dan Putin telah menciptakan jeda tempur sesaat.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.