Baca Juga: Pengamat: Rusia Apresiasi Niat Indonesia Membawa Misi Perdamaian Lewat Presiden Jokowi
Begitu juga sebaliknya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky tidak mengindahkan tuntutan Rusia agar Ukraina tidak masuk menjadi anggota NATO.
"Kalau Ukraina masuk Uni Eropa tidak menjadi masalah, karena masuknya Ukraina ke NATO menjadi ancaman nyata bagi Rusia, karena Ukraina dan Georgia buffer state Rusia," ujar Wahid.
Di sisi lain, pesan Presiden Zelensky pastinya akan disampaikan langsung Presiden Jokowi saat bertemu Presiden Vladimir Putin. Namun keputusan untuk menghentikan invasi militer khusus Rusia di Ukraina tetap di tangan Putin.
"Kunjungan Presiden Jokowi ini timing-nya cukup bagus, tetapi masalahnya tidak mudah. Bagaimana kedua negara mengubah posisi masing-masing, sementara ini belum melihat ke arah sana," ujar Wahid.
Baca Juga: Kedatangan Jokowi Disorot Media Rusia, Pengamat: Misi Perdamaian justu Bukan Fokus Utama
Usai mengadakan pertemuan di Istana Kremlin, Moskow, Presiden Jokowi dan Presiden Putin menyampaikan keterangan pers bersama.
Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi menegaskan, kepentingan Indonesia hanyalah agar perang segera diakhiri.
Presiden Jokowi mengatakan, perang harus selesai agar rantai pasokan pangan dan pupuk dapat segera diperbaiki. Sebab, urusan pangan menyangkut kehidupan banyak orang.
Karena itu, Jokowi pun mengajak seluruh pemimpin dunia untuk bekerja sama untuk menghidupkan kembali semangat multilateralisme, semangat perdamaian dan semangat untuk bekerja sama.
Baca Juga: Beda Gaya Jokowi Bertemu Putin dengan Zelenskyy
"Hanya dengan spirit itulah, perdamaian dapat dicapai," ujar Jokowi yang sehari sebelumnya telah menemui Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.