“Beberapa jenderal akan jadi teman Putin, atau rekan (Menhan Sergei) Shoigu dan (panglima militer Valery) Gerasimov. Pada tingkat ini, akan ada tanggung jawab pribadi untuk memeriksa semuanya berjalan dengan baik,” paparnya.
Konsekuensinya bagi Kremlin bahkan bisa lebih serius, karena Rusia tampaknya berjuang merangsek di timur Ukraina lantaran upaya mengepung ibu kota Kiev tak berhasil.
“Jika seorang jenderal terbunuh, butuh beberapa hari atau bahkan minggu untuk menggantikan mereka,” ujar Luzhin. Ini dikarenakan para komandan yang baru butuh bersiap di garis depan, membangun hubungan dengan para bawahan dan memahami detail situasi militer.
Para jenderal juga biasanya tidak mati sendirian, kata Luzhin. Kerusakan tambahan dari serangan-serangan terhadap pucuk-pucuk komando juga kerap serius.
“Mereka (para jenderal) bekerja bersama kolonel dan mayor mereka. Jadi jika seorang jenderal gugur, biasanya berarti para kolonel dan perwira lainnya juga mati,” paparnya.
Sedikitnya 317 perwira Rusia tewas terbunuh di Ukraina. Sepertiga dari jumlah itu adalah staf senior, yakni mayor, letnan kolonel dan kolonel, lapor media Rusia independen Mediazona bulan lalu.
Menurut Cranny-Evans, kehilangan banyak figur militer senior tak cuma menimbulkan kekacauan jangka pendek, tetapi pula berdampak pada kemampuan operasional militer Rusia secara keseluruhan.
“Beberapa perwira senior Rusia ini pernah berperang di Afghanistan, Chechnya dua kali, Georgia, Suriah, Ukraina,” ujar Cranny-Evans merujuk pada perang yang melibatkan tentara Rusia dan Soviet selama 30 tahun terakhir.
Baca Juga: Mata-Mata AS Terlibat dalam Terbunuhnya 8 Jenderal Rusia di Ukraina
Contohnya, Mayor Jenderal Vitaly Gerasimov, yang kematiannya dilaporkan pada Maret oleh media investigasi Bellingcat, sempat bertugas dalam Perang Chechnya Kedua, intervensi militer Rusia di Suriah, dan turut dalam perang mencaplok Krimea dari Ukraina pada 2014. Vitaly sendiri tak memiliki hubungan keluarga dengan Valery Gerasimov, kepala Angkatan Bersenjata Rusia.
Jika Ukraina mampu membunuh jenderal-jenderal Rusia dengan tingkat kecepatan ini, hal ini bisa menimbulkan kekurangan pengetahuan, keahlian dan pengalaman dalam puncak rantai komando militer Rusia.
“Kehilangan ini akan mengkhawatirkan, dari perspektif Rusia,” pungkas Cranny-Evans.
Sumber : The Moscow Times
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.