Menurut para penduduk di Bucha, Kadyrovtsy telah mengeksekusi banyak orang sejak 5 Maret.
Salah seorang perempuan warga Bucha mengungkapkan bagaimana ia selama empat hari harus menahan siksaan salah satu anggota Kadyrovtsy dan satu tentara Belarusia, sebelum mereka menembak mati suaminya.
Sementara itu, Wali Kota Bucha Anatoliy Fedoruk mengeklaim tentara Chechnya mengikat pita putih di lengan tahanan yang ditangkap.
Hal itu serupa dengan yang ditemukan di jasad warga sipil yang dieksekusi di kota.
Hurin menegaskan tentara Chechnya itu tak membiarkan warga Bucha pergi dari rumah untuk mencari makan dan air.
“Mereka tak mengizinkan mereka melakukan apa pun. Di sana mereka hanya membunuh orang melalui teropong misalnya. Mereka hanya menembak mereka,” katanya.
Baca Juga: Putin Dirumorkan Menghilang Sementara, Diyakini Operasi Kanker
Bucha sendiri disebut telah menjadi ladang pembantaian massal setelah ditemukan sejumlah jasad di jalanan dan kuburan massal setelah pasukan Rusia mundur dari Kiev.
Otoritas Ukraina menegaskan Rusia yang bertanggung jawab atas pembantaian massal tersebut.
Namun, Rusia membantah telah menargetkan warga sipil dalam invasi mereka ke Ukraina.
Meski begitu, muncul laporan pemerkosaan dan pelecehan seksual terhadap anak, penyiksaan serta eksekusi yang diduga dilakukan oleh pasukan Rusia di Ukraina.
Sumber : Daily Mail
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.