KIEV, KOMPAS.TV - Pasukan Belarusia yang diasingkan negaranya menjadi bagian dari perlawanan Ukraina terhadap penyerangan Rusia.
Selain membantu Ukraina, mereka ternyata juga bertekad untuk melepaskan Berlusia dari pengaruh Presiden Rusia Vladimir Putin.
Para pasukan Belarusia ini tergabung dalam Batalion Pohonia.
Mereka adalah kelompok yang terdiri dari 30 pelarian Belarusia dan kebanyakan tinggal di Polandia atau kota Eropa lainnya.
Baca Juga: Presiden Ukraina Zelensky Kecam Negara Eropa yang Masih Beli Gas dari Rusia: Itu Adalah Uang Darah
Salah seorang pejuang mengungkapkan bahwa untuk membebaskan Belarusia dari pengaruh Putin, ia harus lebih dulu dikalahkan di Ukraina.
“Kami melihat jendela kesempatan,” ujar pemimpin batalion Vadim Prokopiev kepada CNN, Senin (11/4/2022).
“Saya memanggil warga Belarusia untuk bergabung dalam pertempuran di Ukraina, karena itu menjadi langkah pertama dari langkah kedua, yaitu pertempuran di Belarusia,” ujarnya.
Kebanyakan anggota Batalion Pohonia, termasuk Prokopiev, dipaksa untuk pergi dari Belarusia pada 2020, setelah Presiden Belarusia, Alexander Lukashenko, yang merupakan sekutu Putin, menghajar demonstrasi massal yang mengecamnya.
Demonstrasi massal itu merupakan tindakan rakyat Belarusia menanggapi klaim kemenangan Lukashenko dalam pemilihan presiden, yang diduga memiliki kecurangan.
“Jika Ukraina kalah dalam perang ini, Belarusia juga tak akan memiliki kesempatan untuk bebas,” tutur Prokopiev.
“Jika Ukraina menang, maka tangan Putin akan terlalu sibuk dan ia akan melemah, sehingga ia tak bisa mendukung Lukashenko dengan sumber dayanya,” katanya.
Batalion Pohonia ingin bergabung dengan Legiun Pertahanan Internasional Ukraina, unit militer yang dibuat untuk sukarelawan asing, tetapi mereka masih belum disertakan.
Ratusan sukarelawan Ukraina lainnya telah berperang bersama pasukan Ukraina.
Menurut pemimpin oposisi Belarusia Svetlana Tikhanovskaya sudah ada empat sukarelawan Belarusia yang tewas sejak awal perang.
Baca Juga: Muslim Italia Bantu Ukraina, Berikan Zakat Ramadan 2022 bagi Rakyat Terdampak Penyerangan Rusia
“Rakyat Belarusia mengerti bahwa nasib Belarusia tergantung dari nasib Ukraina dan sekarang sangat penting membuat Ukraina bebas, karena akan lebih mudah menyingkirkan rezim Lukashenko dari tanah kami,” kata Tikhanovskaya.
Moskow menggunakan Minsk sebagai markas satelit untuk penyerangan ke Ukraina.
Pada awal penyerangan, Putin memerintahkan pasukan Rusia memasuki Ukraina melalaui perbatasan Belarusia.
Berdasarkan data intelijen dari pesawat pengintai NATO, Belarusia kerap menjadi batu loncatan untuk banyak operasi udara Ukraina.
Sumber : CNN
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.