Demonstrasi massal itu merupakan tindakan rakyat Belarusia menanggapi klaim kemenangan Lukashenko dalam pemilihan presiden, yang diduga memiliki kecurangan.
“Jika Ukraina kalah dalam perang ini, Belarusia juga tak akan memiliki kesempatan untuk bebas,” tutur Prokopiev.
“Jika Ukraina menang, maka tangan Putin akan terlalu sibuk dan ia akan melemah, sehingga ia tak bisa mendukung Lukashenko dengan sumber dayanya,” katanya.
Batalion Pohonia ingin bergabung dengan Legiun Pertahanan Internasional Ukraina, unit militer yang dibuat untuk sukarelawan asing, tetapi mereka masih belum disertakan.
Ratusan sukarelawan Ukraina lainnya telah berperang bersama pasukan Ukraina.
Menurut pemimpin oposisi Belarusia Svetlana Tikhanovskaya sudah ada empat sukarelawan Belarusia yang tewas sejak awal perang.
Baca Juga: Muslim Italia Bantu Ukraina, Berikan Zakat Ramadan 2022 bagi Rakyat Terdampak Penyerangan Rusia
“Rakyat Belarusia mengerti bahwa nasib Belarusia tergantung dari nasib Ukraina dan sekarang sangat penting membuat Ukraina bebas, karena akan lebih mudah menyingkirkan rezim Lukashenko dari tanah kami,” kata Tikhanovskaya.
Moskow menggunakan Minsk sebagai markas satelit untuk penyerangan ke Ukraina.
Pada awal penyerangan, Putin memerintahkan pasukan Rusia memasuki Ukraina melalaui perbatasan Belarusia.
Berdasarkan data intelijen dari pesawat pengintai NATO, Belarusia kerap menjadi batu loncatan untuk banyak operasi udara Ukraina.
Sumber : CNN
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.