PARIS, KOMPAS.TV – Tewasnya sejumlah jenderal dan perwira menengah Rusia di Ukraina mengungkap sejauh mana celah kelemahan dan masalah logistik yang dihadapi tentara Rusia dalam invasi mereka ke Ukraina.
Menurut Kiev, tujuh jenderal Rusia tewas di tangan pasukan mereka sejak invasi 24 Februari, yang menurut pejabat Barat adalah tingkat korban yang luar biasa tinggi di antara petinggi militer dalam peperangan.
Tidak mungkin untuk memverifikasi angka ini secara independen dan sumber-sumber resmi Rusia sejauh ini hanya memastikan kematian seorang jenderal dan komandan angkatan laut senior lainnya.
Menurut Kementerian Pertahanan Ukraina hari Jumat, jenderal Rusia ketujuh yang kehilangan nyawanya adalah Letnan Jenderal Yakov Rezantsev yang tewas dalam pertempuran di Chornobaivka di luar kota selatan Kherson.
"Saya akan memperlakukan angka-angka ini dengan sejumput garam," kata Colin Clarke, direktur penelitian di pusat penelitian Soufan Center yang berbasis di New York, seperti dilaporkan France24, Senin (28/3/2022).
“Tetapi apakah itu lima atau 15 jenderal, fakta bahwa mereka kehilangan jenderal sungguh menunjukkan komando dan kendali Rusia sangat lemah dan jalur komunikasinya berhasil dibongkar militer Ukraina,” tambahnya.
Dalam sebuah posting di Telegram, penasihat Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Mykhailo Podoliak, menggambarkan tingkat kematian yang "luar biasa" di antara para jenderal dan tokoh militer senior Rusia.
Baca Juga: Roman Abramovich dan Dua Negosiator Ukraina Diduga Diracun Senjata Kimia
"Ini adalah tanda ketidaksiapan total tentara," katanya. "Semua ini, tidak diragukan lagi, menurunkan moral tentara Rusia, mereka menyadari kepemimpinan puncak mereka benar-benar tidak kompeten."
Kelemahan yang ditunjukkan oleh tentara Rusia di medan perang Ukraina, khususnya sektor intelijen, logistik dan kesalahan taktis, memaksa para panglima militer untuk maju ke garis depan, kata seorang pejabat senior militer Prancis, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya.
"Perintah mungkin tidak dipahami atau diterima dengan baik, unit bisa juga tidak patuh atau ada masalah besar dengan moral. Semua ini bisa membuat para jenderal maju ke depan."
Dari para jenderal, hanya kematian Mayjen Andrei Sukhovetsky, wakil komandan Tentara Gabungan ke-41 Rusia pada 28 Februari, yang telah dikonfirmasi sumber-sumber resmi Rusia.
Andrei Paliy, wakil komandan armada Laut Hitam kelahiran Kyiv, tewas dalam pertempuran di sekitar Mariupol, seperti pengumuman gubernur Krimea, Mikhail Razvozhayev, melalui saluran Telegramnya.
Tetapi pengakuan ini adalah pengecualian dalam situasi di mana Rusia hanya mengungkapkan informasi yang sangat terbatas tentang kerugian yang mereka derita.
Baca Juga: Rusia Klaim Tembak Jatuh 5 Pesawat Tempur Milik Angkatan Udara Ukraina
Sepanjang peperangan, Rusia hanya dua kali menyebutkan jumlah resmi tentara Rusia yang tewas, yang terbaru pada 25 Maret memberikan angka 1.351 tentara yang tewas.
Menteri Pertahanan Sergei Shoigu tidak terlihat selama sekitar dua minggu pada bulan Maret, dan muncul kembali hari Sabtu, meskipun Kremlin bersikeras tidak ada masalah apa-apa.
Walaupun sumber-sumber Barat tidak mengamini angka tentara Rusia yang tewas menurut Ukraina, yaitu 17.000 tentara, mereka mengatakan jumlah korban Rusia yang sebenarnya kemungkinan beberapa kali lebih tinggi daripada yang resmi.
Leonid Volkov, sekutu dekat pemimpin oposisi Rusia yang dipenjara Alexei Navalny, mengatakan pemakaman Mayor Jenderal Vitaly Gerasimov, jenderal kedua Rusia yang diklaim Ukraina tewas dalam pertempuran, pemakamannya berlangsung di Yekaterinburg pada 16 Maret.
"Tidak ada kabar tentang ini di media Rusia mana pun ... Jenderal ini dimakamkan di kuburan tanpa nama," tulisnya.
Sebuah sumber keamanan Barat, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya, membenarkan klaim Ukraina bahwa Yakob Rezantsev adalah jenderal Rusia ketujuh yang tewas.
Pejabat itu mengatakan seorang kolonel Rusia yang memimpin sebuah brigade bahkan dibunuh oleh pasukannya sendiri, yang menabraknya "sebagai konsekuensi dari skala kerugian yang telah diambil oleh brigadenya", menurut laporan France24, Senin (28/3/2022).
Baca Juga: Jelang Perundingan, Presiden Ukraina Katakan Ingin Segera Damai dengan Rusia Tanpa Ditunda Lagi
Masih ada ketidakpastian tentang beberapa jenderal Rusia yang dikatakan Ukraina telah tewas. Menurut Ukraina, Mayor Jenderal Magomed Tushaev tewas dalam pertempuran di luar Kiev pada 26 Februari.
Berusia 36 tahun, dia adalah seorang jenderal di Garda Nasional (Rosgvardia), sebuah kekuatan militer internal yang bertanggung jawab langsung kepada Putin. Dia adalah orang Chechnya berpangkat tertinggi yang dilaporkan terbunuh dalam pertempuran.
Namun, pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov bersikeras Tushaev masih hidup, mengatakan dia mengambil bagian dalam pertemuan tanggal 23 Maret dan memposting video seorang pria yang mengaku dia berbicara pada 13 Maret.
TV Rusia pada hari Senin menyiarkan gambar yang diduga menunjukkan Kadyrov di kota Mariupol Ukraina bertemu dengan seorang pria yang dikatakan adalah Letnan Jenderal Andrei Mordvichev, salah satu jenderal yang dikatakan Ukraina telah terbunuh.
Pejabat Ukraina menyatakan para jenderal Rusia adalah target, dan tugas mereka tampaknya diringankan oleh tentara Rusia sendiri menggunakan alat komunikasi yang mudah dicegat oleh Ukraina.
"Unit Rusia tidak memperhatikan prosedur keamanan komputer dan mudah dicegat," kata Alexander Grinberg, seorang analis di Institut Keamanan dan Strategi Yerusalem (JISS), seperti dilaporkan France24.
Dia mengatakan di medan perang para komandan dapat diidentifikasi dengan mata telanjang di kendaraan yang punya banyak "antena dengan berbagai kendaraan lain yang melindunginya" sehingga mudah dikenali dan diserang.
Sumber : France24
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.