“Presiden Zelensky membuat sebuah permohonan putus asa,” kata Schumer.
AS juga telah merencanakan pengiriman jet tempur untuk membantu Ukraina. Namun, pada praktiknya, proses pengiriman ini cukup rumit.
Alasannya, AS memiliki skuadron F-16 untuk dikirimkan. Sedangkan Angkatan Udara Ukraina terbiasa memakai jet tempur seri MiG era Uni Soviet.
Apabila ingin beralih dari MiG ke F-16, pilot-pilot Ukraina mesti menempuh latihan yang tidak sebentar.
Untuk mengatasi kendala ini, AS hendak mengirimkan F-16 ke negara-negara Eropa Timur yang memiliki MiG.
Sebagai gantinya, negara-negara itu diminta memberikan skuadron MiG ke Ukraina.
Negara-negara Eropa Timur yang memiliki MiG pun mesti menyepakati dulu skema ini dan kesepakatan formal harus dibuat.
Juga, yang membuat situasi lebih rumit bagi AS adalah skuadron F-16 yang tersedia saat ini dijadwalkan dikirim ke Taiwan yang kini sedang terancam China.
AS sedang membahas paket bantuan militer dan kemanusiaan senilai 10 miliar dolar AS ke Ukraina.
Sementara mengenai pengiriman jet tempur, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menyebutnya “sedang dibicarakan dan dikerjakan”.
Senator Ben Sasse yang turut serta dalam konferensi dengan Zelensky menyebut inti pesan presiden Ukraina tersebut sederhana, yakni “tutup angkasa (zona larangan terbang) atau beri kami pesawat.”
Baca Juga: Zelensky Murka NATO Tak Mau Tetapkan Zona Larangan Terbang di Ukraina
Sumber : Kompas TV/Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.