Baca Juga: Putin Keluarkan Peringatan Keras bila Ada Zona Larangan Terbang di Atas Ukraina
Yuzhmash dilaporkan adalah perusahaan milik negara Ukraina pembuat pesawat ruang angkasa, kendaraan peluncuran (roket), propelan cair roket atau bahan bakar roket cair, roda pendarat, dan produk industri.
Perusahaan ini berkantor pusat di Dnipro, dan melapor ke Badan Antariksa Negara Ukraina. Yuzmash atau Pivdenmash awalnya bernama Plant-586 jaman Uni Soviet yang fokus pada desain dan produksi rudal balistik.
Rudal yang diproduksi di Pivdenmash di Ukraina termasuk roket berhulu ledak nuklir Soviet pertama R-5M (SS-3 'Shyster'), R-12 Dvina (SS-4 'Sandal'), R-14 Chusovaya (SS-5 'Skean' ), ICBM Soviet pertama yang digunakan secara luas R-16 (SS-7 'Saddler'), R-36 (SS-9 'Scarp'), MR-UR-100 Sotka (SS-17 'Spanker'), dan R-36M (SS-18 'Syaitan').
Selama era Soviet, pabrik itu memproduksi hingga 120 ICBM per tahun. Pada akhir 1980-an, Pivdenmash terpilih menjadi fasilitas produksi utama RT-2PM2 Topol-M ICBM (SS-27 "Sickle B") andalan Rusia.
Rusia berniat rudal nuklir antarbenua mengganti R-36M dengan ICBM berat baru, RS-28 Sarmat. Beberapa rudal R-36 telah diubah menjadi kendaraan peluncuran medium-lift Dnepr, yang mampu membawa hingga 4.500 kg ke orbit.
Baca Juga: Putin Siagakan Pasukan Penangkal Strategis Rusia Termasuk Rudal Nuklir, Ini Arti dan Tujuannya
Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, pada 2 Maret, 498 prajurit Rusia tewas dan 1.597 terluka selama operasi tersebut.
Di antara pihak Ukraina, menurut departemen militer Rusia, kerugiannya berkali-kali lipat lebih tinggi, lebih dari 2.870 tewas dan sekitar 3.700 terluka.
Sejak awal operasi khusus atau invasi, militer Rusia mengklaim telah menghancurkan lebih dari 2.100 instalasi militer Ukraina, kata juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia, Mayor Jenderal Igor Konashenkov.
“Secara total, 2.119 fasilitas infrastruktur militer Ukraina hancur, diantaranya 74 titik kendali dan pusat komunikasi angkatan bersenjata Ukraina; 108 sistem rudal anti-pesawat S-300, Buk M-1, serta sistem rudal anti-pesawat Osa dan 68 stasiun radar”, jelasnya.
"Sebanyak 69 pesawat di darat dan 21 pesawat di udara, 748 tank dan kendaraan tempur lapis baja lainnya, 76 peluncur roket ganda, 274 artileri dan mortir lapangan, 532 unit kendaraan militer khusus, serta 59 perangkat kendaraan udara tak berawak," tambah jenderal tersebut.
Sumber : Kompas TV/RIA Novosti/TASS
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.