WASHINGTON, KOMPAS.TV - Seorang hacker Amerika Serikat (AS) mengaku telah melakukan serangan siber ke Korea Utara yang membuat internet di negara tertutup itu putus.
Hacker yang hanya diketahui memiliki nama P4x itu mengungkapkan, serangan siber itu dilakukannya sebagai aksi balas dendam.
P4x mengungkapkan telah melakukan serangan “penolakan layanan terdistribusi” (DDoS) ke Korea Utara.
Akibatnya, serangan tersebut melumpuhkan beberapa situs web akses publik yang dioperasikan pemerintah dan memperlambat lalu lintas surel.
Baca Juga: Kim Jong-Un Terus Unjuk Gigi, Korea Utara Luncurkan Rudal Ketujuh dalam Satu Bulan
Dikutip dari Daily Mail, serangan DDoS membanjiri sistem mereka dengan lalu lintas palsu, menghabiskan bandwidth yang tersedia dan membatasi kapasitas pemrosesan server sehingga situs web menjadi tak tersedia.
Di Korea Utara, hanya sedikit pejabat tepercaya dan akademisi yang diperbolehkan menggunakan internet.
Pada saat yang sama, hanya sedikit laman Korea Utara yang terkoneksi dengan internet global yang lebih luas.
Termasuk di antaranya adalah laman maskapai Air Koryo dan Naenara, yang menyebarkan berita negara dan propaganda di Partai Komunis Korea yang dikepalai Kim Jong-un.
Pada dua pekan terakhir, laman-laman ini mendapatkan serangan dari P4x, bahkan menipu pengamat aktivitas Korea Utara agar percaya bahwa negara itu menghadapi serangan dunia maya dari kekuatan Barat.
Banyak pakar mencurigai serangan tersebut dilakukan sebagai respons atas beberapa uji coba rudal yang dilakukan Pyongyang.
Tetapi, menurut Wired Magazine, serangan DDoS bukanlah pekerjaan dari badan intelijen pemain besar dunia.
Menurut majalah tersebut, pelakunya adalah seorang pria Amerika dengan T-shirt, piyama dan sandal, yang duduk di ruang tamunya sambil menonton film Alien dan makan camilan jagung pedas malam demi malam.
Baca Juga: Malangnya Perempuan Hamil Ini, Tewas Tercekik Rambut Sendiri kala Wawancara Kerja
P4x mengatakan kepada Wired, ia mengeksploitasi kerentanan di sistem operasi Korea Utara yang ketinggalan zaman, dan meluncurkan serangannya dari rumahnya yang nyaman.
“Sepertinya ini hal yang benar untuk dilakukan. Jika mereka tak memperlihatkan gigi, mereka hanya akan terus datang,” tuturnya.
“Saya ingin mereka mengerti jika Anda mendatangi kami, itu berarti infrastruktur Anda akan mati untuk sementara,” tambah P4x.
Ia pun menegaskan bahwa serangan siber yang dilakukannya terjadi setelah ia sempat menjadi sasaran Pyongyang yang gagal.
Hacker Korea Utara dikabarkan mencoba memaksa masuk ke jaringan pribadinya pada tahun lalu demi mendapatkan akses teknologi peretasannya.
Ia berhasil menangkap pelanggaran, membuka file yang digunakan peretas dalam upaya untuk mendapatkan akses ke jaringannya dengan komputer virtual, dan kemudian mempelajarinya sendiri.
Baca Juga: Kim Jong-Un Beri Dukungan ke China, Sebut Olimpiade Musim Dingin sebagai Kemenangan Besar
Yang paling mengejutkannya adalah bahwa peretasan itu dilakukan dari Korea Utara.
Ia menambahkan telah melaporkan insiden tersebut kepada otoritas AS seperti FBI, tetapi diabaikan.
“Jika tidak ada yang akan membantu saya, saya akan membantu diri saya sendiri,” tuturnya.
Peretas Korea Utara sendiri sering ditemukan berada di balik pelanggaran keamanan di seluruh dunia.
Sumber : Daily Mail
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.