Ia pun mengatakan Biden harus mengejar kekayaan Putin sendiri dan para pembantunya yang menyimpakan kekayaannya di bank-bank Barat.
“Kami semua lelah memutar mata, menyaksikan AS menjatuhkan sanksi pada beberapa kolonel dan jenderal, yang tidak punya uang di luar negeri,” katanya.
Navalny sebelumnya nyaris terbunuh pada 2020 setelah diracuni dengan agen saraf Novichok.
Pemerintah Rusia membantah berada di balik usaha meracuni Navalny. Dan menolak temuan para ahli, yang mendorong gelombang sanksi baru terhadapnya.
Rusia juga menuduh Barat telah melakukan kampanye kotor terhadapnya.
Yayasan Anti-Korupsi Navalny pada awal tahun ini meminta AS untuk memberi sanksi terhadap 35 pejabat senior Rusia dan oligarki sebagai respons atas usaha meracuninya.
Baca Juga: Biden Janjikan Bencana untuk Rusia Jika Tetap Serang Ukraina
Disebut sebagai Navalny 35, daftar tersebut mendapat dukungan bipartisan kongres, tetapi sanksi tak pernah diberikan kepada pejabat tinggi oleh pemerintahan Biden.
Biden malah memilih memberikan hukuman kepada pejabat kelas rendah, dan mengutuk pemenjaraan Navalny dan keputusan Pengadilan Moskow untuk melarang yayasannya dan mencapnya ekstrimis serta agen asing.
Navalny pun mengungkapkan bahwa ia ingin AS mengejar kekayaan Putin dan pejabat tinggi Rusia untuk menekan oligarki bernalar dengan sang pemimpin.
Tetapi ia ingin agar AS bisa memaksa mereka untuk berbalik melawannya.
Sumber : Daily Mail
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.