Kompas TV internasional kompas dunia

Di Inggris, Penipu Gondol Triliunan Rupiah dari Orang-Orang Kesepian di Dating Apps

Kompas.tv - 11 Januari 2022, 03:40 WIB
di-inggris-penipu-gondol-triliunan-rupiah-dari-orang-orang-kesepian-di-dating-apps
Ilustrasi. Penipu memanfaatkan platform perkencanan untuk menggondol triliunan rupiah di Inggris Raya. (Sumber: pixabay.com)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Edy A. Putra

Mereka berdua kemudian merencanakan pertemuan pertama. Ketika mendekati hari H, Andrew tiba-tiba mendapat urusan bisnis mendesak yang mengharuskannya ke Prancis.

Selanjutnya, Andrew selalu bilang dalam posisi sibuk karena bisnis. Lebih jauh, Andrew jadi sering kena masalah dan tidak punya uang untuk menyelesaikannya.

Anna pertama kali mengirim uang ke Andrew lima pekan usai mereka dipertemukan platform perkencanan.

Andrew mengaku kena biaya tak terduga saat hendak mengimpor makanan. Setelah dikirimi, permintaan Andrew semakin menjadi, berkali-kali meminjam uang untuk biaya pengapalan.

Setelah itu, ia mengaku putrinya mati dan butuh uang untuk pemulangan jenazah dan pemakaman. Anna minta diperlihatkan tagihannya.

Itu terlihat asli. Ia kemudian mentransfer uang ke rekening yang diklaim sebagai penyedia jasa pemakaman di Prancis.

Setiap kali merasa curiga, Anna merasa Andrew selalu punya alasan kuat untuk membuatnya percaya.

“Aku akan terisap lagi ke gelembung cintanya yang mahakuat. Aku juga mendapatkan tagihan untuk banyak hal dan dia selalu bisa menjelaskan,” katanya.

Baca Juga: Melihat Cinta Tak Bersyarat dalam Film Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas

Puncaknya terjadi pada Maret 2021. Alasan Andrew kini lebih serius: ia mengeklaim disandera rentenir dan disiksa dan dipatahkan lengannya dan tidak akan dibebaskan sebelum utangnya dilunasi.

Anna merasa khawatir. Ia kemudian mencari info ke grup Facebook orang Prancis dengan mengunggah foto Andrew. Seorang pengguna memberinya jawaban mencengangkan.

“Seorang perempuan mengontakku dan memberi tahu kalau pria yang kutanyakan adalah seorang aktor Meksiko-Argentina, Juan Soler. Dia berusaha menjelaskan kalau aku sudah ditipu, tetapi aku tidak bisa memercayainya,” katanya.

“Aku menggarisbawahi kalau kami pernah melakukan panggilan video, tetapi dia memberi tahuku bahwa Andrew menggunakan teknologi untuk menumpangtindihkan gambar bergerak,” lanjut Anna.

Walaupun Andrew sudah kedapatan memakai foto Juan Soler, ia mengaku akan memberi penjelasan dan Anna memercayainya. Anna pun mengirim uang ke rekening rentenir.

Selama berhubungan dengan pasangan virtualnya itu, total kerugian Anna mencapai 350.000 paun atau sekitar 6,7 miliar rupiah.

Baca Juga: Orang Indonesia Paling Mudah Terjaring Penipuan Lewat Spam

Menurut Olivia James, sikap seperti Anna umum ditunjukkan korban “penipuan romantis”. Mereka cenderung mengabaikan tanda-tanda penipuan karena ingin berkomitmen terhadap hubungan.

“Bagi sebagian orang, terdapat elemen fantasi penyelamatan juga. Jika mereka bisa menolong orang ini, mereka akan menjalin hubungan romantis yang selamanya bahagia,” kata James.

Selain kerugian finansial, kejahatan jenis ini juga bisa menyebabkan gangguan kesehatan mental. 

“Romantika daring ini bisa membuat orang merasa telah menemukan seorang ksatria atau wanita dengan zirah bersinar, karena mereka disirami afeksi yang mungkin tidak mereka terima sebelumnya,” lanjut terapis yang berpraktik di London ini.

Praktik grooming dan semakin canggihnya teknologi perkencanan membuat fenomena ini awet. Menurut Dan Parkinson dari kepolisian London, laporan penipuan dari platform perkencanan meningkat sejak 2017.

Di lain sisi, korban merasa malu akan dihakimi karena terjebak dalam penipuan semacam itu. Hasilnya, korban pun enggan melapor dan cenderung beralih ke kelompok dukungan sejawat.

Baca Juga: Bertaruh Nyawa demi Cinta Beda Agama di Tengah Kekuasaan Nasionalis Hindu India


 




Sumber : The Guardian




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x