ISLAMABAD, KOMPAS.TV - Setidaknya 22 orang tewas akibat badai salju yang menimbulkan kemacetan di jalan ke arah kota wisata Pakistan, Jumat (7/1/2022) lalu. Badai salju yang tiba-tiba turun menjebak ribuan orang dalam mobil mereka.
Sekitar 1.000 mobil memadati jalan menuju Murree, kota wisata di timur laut Islamabad untuk menikmati musim dingin. Nahasnya, terbatasnya akses jalan membuat mereka terjebak macet, lalu tiba-tiba badai salju datang.
Salah satu wisatawan yang terjebak adalah Samina. Ia meninggalkan rumah pada pukul 16.00 waktu setempat.
Saat petang, ketika mobilnya terjebak macet, Samina terkepung salju di dalam kendaraan.
Baca Juga: 22 Orang Tewas Membeku di Pakistan: Tolong Kami, Kirim Tentara, Ada Mayat-Mayat di Mobil
Foto dan video di media sosial menunjukkan kemacetan begitu padat. Wisatawan pun tak punya banyak pilihan saat badai salju datang.
“Aku bisa melihat kematian di depanku. Itu seperti ada bukit salju yang dibangun di sekeliling mobil,” kata Samina kepada BBC.
“Kami berdoa agar Tuhan membantu kami dan jangan sampai kami musnah di tengah badai salju,” lanjutnya.
Samina terjebak hingga pukul 10.00 pagi keesokan harinya. Ia kemudian dievakuasi petugas penyelamatan.
Tak seperti Samina, 22 wisatawan meninggal akibat insiden ini. Korban termasuk dua keluarga dan 10 anak-anak.
Delapan orang dipastikan meninggal dunia karena membeku. Sedangkan yang lain diduga karena kekurangan oksigen, terlalu lama menghirup gas yang berasal dari pemanas mobil.
Menurut otoritas setempat, badai salju tiba dengan ganas dan tidak disangka-sangka. Timbunan salju disebut mencapai 1,5 meter dalam waktu beberapa jam.
“Ini tidak diduga-duga. Ada angin kuat, pohon tumbang, dan longsoran salju; orang-orang ketakutan,” kata Tariq Ullah, pejabat daerah Nathiagali yang dekat lokasi kejadian, kepada AFP via BBC.
Petugas penyelamat pun kesulitan mengakses lokasi karena dampak badai salju serta kemacetan.
Kashif Ali, seorang turis dari Islamabad, menyebut tidak ada peringatan badai salju di sekitar Murree sebelum kejadian. Ia bersama rombongannya selamat usai berjalan kaki hingga menemukan sebuah pondok.
“Kita tidak mendapat peringatan apa pun dari masyarakat, pemerintah, atau Google, atau berita, atau cuaca,” katanya.
Kendati badai salju tidak terprediksikan, diamnya pemerintah atas timpangnya jumlah wisatawan dan daya dukung fasilitas disorot berbagai pihak.
Menurut koresponden BBC di Pakistan, Farhat Javed, hanya ada tempat bagi sekitar 5.000 mobil di Murree. Namun, pada Jumat (7/1/2022), sekitar 100.000 pengunjung dibolehkan masuk kota itu.
Jalan utama ke Murree sendiri merupakan tinggalan pemerintah kolonial Inggris Raya pada abad 19.
Menanggapi peristiwa ini, pemerintah negara bagian Punjab berjanji “investigas tingkat tinggi” dan akan menghukum pihak terkait jika terbukti ada kelalaian.
Baca Juga: Hujan Salju di Pakistan, 22 Orang Meninggal Terjebak di Mobil Karena Hipotermia
Sumber : BBC
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.