Kompas TV internasional kompas dunia

CDC: Omicron Sumbang 95% Kasus Virus Corona Baru di AS

Kompas.tv - 5 Januari 2022, 06:47 WIB
cdc-omicron-sumbang-95-kasus-virus-corona-baru-di-as
Presiden Amerika Serikat Joe Biden berbicara dengan Tim Tanggap COVID-19 di Gedung Putih, Washington, Amerika Serikat, Selasa, 4 Januari 2022. (Sumber: Foto AP/Andrew Harnik)
Penulis : Tussie Ayu | Editor : Gading Persada

Ia menyatakan, hingga saat ini vaksinasi masih sangat efektif untuk mencegah penyebaran virus.

Baca Juga: Akui Pemerintah AS Buta Kemunculan Omicron dan Delta, Kamala Harris Ungkap Ketakutannya

“Anda masih bisa terkena Covid-19, tetapi sangat tidak mungkin, sangat tidak mungkin, bahwa Anda akan menjadi sakit parah,” kata Biden ketika berbicara tentang orang yang divaksinasi.

"Tidak ada alasan, tidak ada alasan bagi siapa pun yang tidak divaksinasi. Ini akan terus menjadi pandemi bagi mereka yang tidak divaksinasi," ujarnya seperti dikutip dari The Associated Press.

Biden juga berencana untuk menggandakan pesanan obat anti-virus yang diproduksi oleh Pfizer yang baru-baru ini disahkan oleh FDA.

Obat ini terbukti dapat untuk mencegah penyakit berkembang menjadi serius dan mencegah kematian akibat Covid-19. 

Secara total AS telah memesan 20 juta dosis obat Covid-19, dengan 10 juta pil pertama akan dikirimkan pada bulan Juni mendatang.

“Obat ini akan menjadi pengubah permainan dan memiliki potensi untuk mengubah dampak COVID-19 secara dramatis,” kata Biden tentang pil tersebut.

Baca Juga: Jokowi Ingatkan saat Indonesia Diserang Covid-19 Varian Delta: Yang Ada Kengerian...

Namun demikian, Biden menghadapi tekanan untuk meningkatkan pengujian nasional, karena orang-orang berusaha untuk menentukan apakah mereka atau anggota keluarga mereka telah terinfeksi varian tersebut.

Antrean panjang dan suasana kacau untuk melakukan tes selama liburan, telah menodai citra pemerintah.

“Saat pengujian, saya tahu ini tetap membuat frustrasi. Percayalah itu pun membuat saya frustrasi, tetapi kami sedang melakukan perbaikan,” kata Biden.




Sumber : Associated Press




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x